Blind Trip, Wisata Edukasi dan Inspirasi untuk Anak Disabilitas di Tasikmalaya

Blind Trip Tasikmalaya Wisata Edukasi
Anak disabilitas di Kota Tasikmalaya ikuti Blind Trip. Andy Kusmayadi/ruber.id

BERITA TASIKMALAYA, ruber.id – Kota Tasikmalaya, menjadi saksi perjalanan istimewa bertajuk Blind Trip, yang memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak disabilitas.

Dengan mengusung konsep wisata edukasi, Blind Trip merupakan bentuk kepedulian terhadap mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Kegiatan ini, dirancang untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak tuna netra dan tuna daksa.

Sehingga, mereka dapat menikmati perjalanan wisata sambil memperoleh wawasan sejarah.

Dengan menaiki Bus Ngulisik, mereka diajak menjelajahi sudut-sudut Kota Tasikmalaya.

Selain itu, merasakan atmosfer kota, dan belajar mengenai tempat-tempat bersejarah yang dilewati sepanjang perjalanan.

Kolaborasi Komunitas untuk Inklusi Sosial

Blind Trip, merupakan inisiatif dari beberapa komunitas. Yakni Republik Aer, yang fokus pada isu lingkungan.

Baca juga:  Kata Pengamat Sosial soal Status Tersangka Wali Kota Tasikmalaya

Kemudian, Discover Katara, sebagai pegiat pariwisata, serta Komunitas Tour Leader Tasikmalaya (KTLT).

Melalui kolaborasi ini, mereka berupaya menciptakan momen berharga bagi anak-anak disabilitas agar dapat merasakan perjalanan wisata yang menyenangkan dan bermakna.

Ketua KTLT, Barirosdi Amrulloh menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman baru yang inklusif.

“Kami ingin, anak-anak disabilitas merasakan atmosfer kota dengan cara yang berbeda.”

“Selain wisata, mereka juga mendapatkan edukasi sejarah dan kesempatan berinteraksi secara lebih luas.”

“Ini adalah bentuk kepedulian bersama agar mereka juga dapat menikmati hak yang sama,” ujar Barirosdi.

Sebanyak 80 peserta, mengikuti perjalanan ini dengan penuh antusiasme.

Sepanjang rute, mereka tidak hanya menikmati suasana kota. Tetapi juga, mendapatkan penjelasan mengenai jalur-jalur ikonik dan sejarah yang melekat pada Kota Tasikmalaya.

Baca juga:  Banyak Diskon Hepi, Buruan ke Plaza Asia Tasikmalaya

Momen Syahdu di Penghujung Perjalanan

Setelah perjalanan wisata selesai, para peserta berkumpul di McDonald’s Jalan Ir. H. Juanda, untuk melaksanakan tadarus Alquran Braille sembari menunggu waktu berbuka puasa.

Momen ini, menjadi begitu syahdu ketika mereka membaca ayat suci bersama-samam mencerminkan keteguhan iman, dan semangat dalam menjalani kehidupan.

Melalui kegiatan ini, Blind Trip bukan hanya sekadar perjalanan wisata, tetapi juga menjadi simbol inklusi sosial dan kepedulian terhadap sesama.

Harapannya, program ini dapat menginspirasi komunitas lain untuk menciptakan lebih banyak kegiatan yang ramah disabilitas.

Sehingga setiap individu, tanpa terkecuali, dapat menikmati haknya dalam memperoleh pengalaman yang berharga.

Kota Tasikmalaya, tidak hanya menyimpan sejarah. Tetapi juga, mencatat kisah inspiratif tentang kebersamaan, semangat, dan kepedulian sosial. ***