EKBIS  

Berawal dari Hobi Merangkai Tali, Kini Aat Meraup Rupiah dari Bisnis Makrame

BERITA BISNIS, ruber.idBerawal dari hobi merangkai tali, Aat Hamidah kini merintis bisnis hiasan Makrame di Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Aat mengatakan, bisnis makrame masih jarang ditemui. Karena, kata dia, jarang pula orang yang mengembangkan skill merangkai tali seperti yang dilakoninya.

“Aku memilih bisnis makrame ini karena masih jarang ditemui dan masih asing bagi sebagian orang,” katanya kepada ruber, Sabtu (8/2/2019).

Awalnya, Aat mengaku tidak berniat merintis bisnis makrame. Namun, dukungan dari teman-temannya yang menjadikan dirinya ingin mencoba merintis bisnis tersebut.

“Iseng share di Insta Story dan mendapat banyak respon positif dari teman-teman sampai akhirnya beberapa orang menyarankan buat berjualan. Selain berjualan, aku ingin memperkenalkan makrame ini sendiri,” akunya.

Baca juga:  Peringari MayDay 2022, BPJS Ketenagakerjaan Bagikan Bantuan 15.000 Sembako

Bisnis yang digemari oleh kalangan mahasiswa, karyawan, dan ibu rumah tangga makrame ini, dipromosikan Aat melalui akun Instagramnya, @aathmdh.

“Untuk membuat wall hanging, siapkan tali rope, kayu, dan gunting. Kemudian tentukan pola yang akan dibuat makrame,” ujarnya.

Dalam proses pembuatan makrame, Aat memaparkan, tali yang akan digunakan harus sesuai dengan ukuran pola agar mendapatkan hasil makrame yang bagus.

“Perkirakan panjang tali yang akan dipotong agar tidak terlalu pendek saat membuat makrame. Jika terlalu pendek, apalagi tali sudah sampai ujung tapi makrame yang dibuat belum selesai akan sulit menyambung tali tambahan.”

“Selain itu, sambungan juga cukup mengganggu dan mempengaruhi motif yang akan dibuat,” paparnya.

Baca juga:  bank bjb Cabang Palabuhanratu Terus Dorong UMKM di Kabupaten Sukabumi Bangkit

Selain membuat wall hanging, Aat selalu membuat inovasi baru agar makramenya lebih diminati.

“Aku juga membuat strap tas, strap kamera, gantungan, dan menerima pesanan request dari pembeli mengingat wall hanging ini benda yang memiliki kemungkinan rusak sangat kecil,” ujarnya.

Selama proses pembuatan, Aat selalu memberi informasi mengenai produk yang dibuatnya.

Itu, agar sesuai dengan keinginan pembeli dan jika ada kesalahan bisa langsung dia perbaiki.

“Rencananya bisnis sekarang aku mau mencoba membuat woven yang digabungkan dengan makrame,” ujarnya.***