BACA JUGA: Bupati dan ASN Sumedang Kaget Ada Tes Urine Dadakan
Tes urine dilaksanakan oleh BNN Kabupaten Ciamis di aula Lapas tersebut, Rabu (20/2/2019).
“Selama ini ditengarai banyak kejadian pengendalian narkoba ada di dalam lapas. Ini upaya kami dengan meminta bantuan BNN Ciamis dalam pemberantasan narkoba.”
“Petugas Lapas sebanyak 80 orang semua dites urine dan wajib tanpa kecuali,” ujar Kepala Lapas Kelas II B Ciamis Fajar.
Fajar mengatakan pihaknya melakukan penandatangan kerjasama dengan BNN dalam pemberantasan dan pencegahan narkoba.
Hal ini, kata dia, untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa Lapas bersih dari narkoba.
“Sekarang masih proses, jika ditemukan ada petugas yang positif akan dilakukan pembinaan, dilaporkan ke kantor wilayah.”
“Pembinaan itu bisa teguran atau sanksi, kalau bisa ditarik untuk rehabilitasi,” jelas Fajar.
Bagi yang positif, kata dia, tentunya akan dilakukan pemeriksaan oleh pihak BNN.
Terakit status positifnya nanti, hanya sabagai pengguna atau ada kaitan dengan peredaran narkoba. Ada proses tertentu ditelusuri rekam jejak.
“Kalau memang mengandung unsur pidana bisa saja dilakukan pemecatan, kalau itu terbukti.”
“Harapan kami dengan adanya kerjasama ini Lapas zero narkoba, zero handphone,” tegasnya.
Sementara, Kepala BNN Kabupaten Ciamis Yaya Satyanagara mengatakan dalam program Bersinar (Bersih Narkoba) ini tidak hanya Lapas, tapi semua lapisan.
Namun, kata dia, Lapas menjadi sorotan, karena di masa lalu sebagian besar pelaku pengedar narkoba yang ditangkap ending-nya mengarah ke Lapas.
“Makanya tidak boleh diam, kami laksanakan perjanjian kerjasama bersinergi antara Lapas Ciamis dengan BNN Ciamis.”
“Ini, agar Lapas betul-betul bebas narkoba. Tentunya diawali dengan petugas lapas yang harus bebas narkoba selanjutnya ke warga binaan,” katanya. dang