Bendungan Matras di Pangandaran Rusak, 600 Hektare Sawah Terancam Gagal Panen

Kodim 0625/Pangandaran saat meninjau lokasi Bendungan Matras yang rusak. ist

BERITA PANGANDARAN – Bendungan Matras yang terletak di Desa Sukahurip, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengalami kerusakan serius.

Akibatnya, pasokan air untuk pengairan di tiga desa tidak berjalan normal. Yakni Desa Purbahayu, Babakan dan Pananjung. Kondisi ini berdampak pada lebih dari 600 hektare sawah yang terancam gagal panen.

Seorang tokoh masyarakat setempat Sarotun mengatakan, kerusakan (kebocoran) ada pada bagian bawah bendungan. Akibatnya air yang seharusnya dialirkan ke sawah-sawah justru mengalir langsung ke sungai.

“Pesawahan di tiga desa yang terdampak ini ada hampir ratusan hektare. Bendungan ini sekarang kering dan dangkal. Aliran dari hulu sungai rembes ke tanah,” kata Sarotun, Kamis 5 September 2024.

Baca juga:  Progres Tuntutan Forum Masyarakat Ciliang Menggugat kepada Pemkab Pangandaran

Menurutnya, Bendungan Matras ini merupakan peninggalan kolonial Belanda yang dibangun sebelum era kemerdekaan Indonesia.

“Revitalisasi terakhir bendungan ini dilakukan pada tahun 2010. Dan sejak itu aliran air berjalan lancar hingga beberapa tahun terakhir,” tuturnya.

Sementara itu, Dandim 0625/Pangandaran Letkol Inf Indra Mardianto Subroto mengatakan, pihaknya telah meninjau lokasi bendungan bersama stakeholder terkait.

Mereka menemukan bahwa kebocoran Bendungan Matras menjadi penyebab utama tersendatnya saluran irigasi di wilayah Pangandaran.

“Tim menemukan satu lokasi yang menjadi penghambat saluran irigasi. Aliran sungainya kosong akibat bendungan yang bocor. Dampaknya mempengaruhi pengairan ke sawah-sawah,” kata Indra.

Dalam setahun terakhir, kata Indra, sawah-sawah di Desa Babakan, Purbahayu dan Pananjung tidak bisa ditanami. Karena kekurangan air akibat kerusakan bendungan itu.