Alunan Musik Kacapi Sedot Animo Warga Sumedang

Kacapi Suling Di Sumedang
SEJUMLAH seniman asal Kecamatan Sumedang Utara saat menghibur warga dengan menggunakan alat musik tradisional Kacapi di Alun-alun Sumedang Utara. dok/ruber.id

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Pemerintah Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang membuka ruang pentas seni dan budaya di areal alun-alun.

Dengan menonjolkan keindahan seni tradisional Sumedang, diharapkan Alun-alun Kecamatan Sumedang Utara dapat menjadi salah satu tujuan wisata ke depannya.

Camat Sumedang Utara Dikdik Syeh Rizki mengatakan, kesenian Sunda yang digelar di Alun-alun Tegal Kalong tersebut sudah berjalan selama dua bulan.

“Ini bisa disebut juga reuni seniman sunda yang ada di Sumedang Utara.”

“Ternyata di wilayah kami ini banyak sekali seniman-seniman yang bagus,” ujarnya kepada ruber.id, Minggu (6/1/2019).

Adanya pementasan kesenian tradisional tersebut sontak mendapat respons positif dari masyarakat setempat.

Tak sedikit yang turut menikmati suguhan musik-musik tradisional kasundaan.

Baca juga:  Benteng Batarai Sumedang, Tempat Prajurit Belanda Intai Kapal di Pantai Indramayu

“Respons di kami positif, jadi alun-alun memang harus diisi oleh kegiatan positif.”

“Seperti lagu Sunda, kecapian, musik buhun dan lain-lain,” terangnya.

Kegiatan yang dilaksanakan secara tematik tiap minggunya ini juga mendapat apresiasi langsung dari Pemkab Sumedang.

“Pak bupati dan pak wabup juga merespons positif. Tinggal nanti dibenahi dari sisi sarana dan prasarana saja.”

“Karena untuk sekarang penerangan saja masih mengambil dari kantor kecamatan,” ucapnya.

Sementara itu, salah seorang warga asal Pasanggrahan, Agus, yang sengaja singgah untuk menikmati alunan musik kacapi menyebutkan, acara tersebut harus sering digelar di Sumedang.

“Di Sumedang masih banyak kok yang suka kesenian tradisional kayak kacapi ini.”

Baca juga:  Bupati Sumedang Serahkan Santunan BPJamsostek untuk Ahli Waris Keluarga di Jatinangor

“Acara seperti ini justru bagus, tidak akan memancing keributan seperti musik-musik dangdutan atau lainnya,” tuturnya. (*/dok ruber)