Akhmad Buhaiti: Pendidikan Islam Harus Dikelola Lebih Bermutu

Akhmad buhaiti dede ihsan
Akhmad buhaiti dede ihsan

PANGANDARAN, ruber – Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pangandaran, Akhmad Buhaiti terpilih jadi pengurus Asosiasi Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam (Perma Pendis) Indonesia.

Akhmad Buhaiti mengatakan, Perma Pendis merupakan organisasi profesi level nasional yang menangani kepala madrasah dan tenaga kependidikan.

“Di dalam kepengurusannya terdiri dari guru besar dan dosen manajemen pendidikan islam (MPI) dari berbagai perguruan tinggi agama islam yang mengelola jurusan atau program studi (prodi) MPI,” katanya.

Terlebih, organisasi tersebut baru lahir beberapa waktu lalu dan telah menggelar kongres pertama yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Jumat sampai Minggu (8-10/2/2019) kemarin.

Dalam kesempatan tersebut, Buhaiti menuturkan, rendahnya mutu pendidikan Islam saat ini harus dicarikan solusinya. Argumentasi rasional yang dapat disampaikan, yakni lembaga-lembaga pendidikan Islam bermutu harus dikelola secara bermutu juga.

Baca juga:  Buku Khilafah Beredar di Pangandaran, Ini Kesalahan Kemenag RI

“Untuk itu diperlukan adanya manajer (pengelola) lembaga pendidikan Islam yang mampu dalam hal tersebut (peningkatan mutu pendidikan Islam),” tuturnya.

Buhaiti menjelaskan, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan Islam, di antaranya faktor politik, yakni kebijakan pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya.

“Hanya pada masa Undang-undang Sisdiknas ke-3 nomor 20/2003, pendidikan Islam mendapat payung yang jelas, baik pada jenjang formal ataupun non-formal. Namun masih setengah hati,” jelasnya.

Buhaiti menyebutkan, upaya menyiapan calon manajer pendidikan Islam salah satunya dilakukan dengan membuka prodi MPI di perguruan tinggi. “Hingga 2018, data pada Kementerian Agama terdapat 224 Prodi MPI yang sudah mendapat izin penyelenggaraan,” sebutnya.

Baca juga:  Lomba Desa Wisata Nusantara, BUMDes Kertayasa Pangandaran Raup Keuntungan Rp300 Juta per Bulan

Tidak hanya itu, untuk memajukan pendidikan Islam di Indonesia, juga perlu adanya kerja sama antara asosiasi profesi manajemen pendidikan Islam dengan pemerintah, masyarakat dan seluruh stakeholder. “Tanpa kesadaran ini, maka mustahil Pendidikan Islam bisa maju,” ujarnya.

Dalam kongres yang berlangsung selama tiga hari itu, dihadiri oleh Ketua Dewan Pakar Perma Pendis Indonesia, Solahudin Wahid yang akrab di sapa Gus Solah.

Kemudian, atas nama Mentreri Agama RI, Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag. mengukuhkan Ketua Umum Asosiasi Perkumpulan Manajer Pendidikan Islam (Perma Pendis) Indonesia terpilih, yaitu Dr. H. Badrudin, M.Ag, selaku Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN SGD Bandung. (dede ihsan)

loading…