twads.gg
GAYAIN  

Mengenal Penyakit Asma dan Penanggulangan Awalnya

Mengenal Penyakit Asma dan Penanggulangan Awalnya
Foto ilustrasi from Pexels

Mengenal Penyakit Asma dan Penanggulangan Awalnya

GAYAIN, ruber.id – Asma, adalah satu penyakit pernapasan yang sangat mengganggu. Bernafas sulit hingga pusing berat, menyebabkan asma dapat langsung melumpuhkan penderitanya.

Dilansir dari Healthline, asma terjadi akibat peradangan dan lendir yang menghambat saluran pernapasan.

Saat asma menyerang, suara siul akan terdengar ketika Anda bernapas.

Apakah Itu Asma?

Asma, adalah penyakit radang yang menyerang saluran pernapasan menuju paru-paru anda.

Penyakit ini, menyebabkan kesulitan bernapas dan penderitanya sulit bergerak.

Ketika bernapas, manusia menghirup udara melalui hidung atau mulut, melalui tenggorokan, dan akhirnya tiba di paru-paru-paru.

Lalu, Oksigen akan terpompa oleh paru ke dalam aliran darah.

Jika asma menyerang, jalur udara di sekitar paru-paru akan membengkak, menyebabkan saluran ototnya mengecil.

Lendir pun, akan mengisi saluran udara. Sehingga, menyulitkan alirannya.

Gejala Asma

Gejala paling sering ditemukan saat serangan asma, adalah suara siul yang terdengar ketika sedang bernapas. Namun, banyak gejala lainnya pula.

Gejala asma diantaranya adalah batuk, sesak di dada, pendeknya napas, sulitnya berbicara, cemas, lelah, sakit di dada, cepatnya napas, banyak infeksi, dan kesulitan tidur.

Beberapa tipe gejala dapat menentukan tipe asma apa yang penderita miliki.

Beberapa gejala mungkin muncul selama satu hari tersebut, sementara gejala lain muncul akibat satu aktifitas tertentu.

Baca juga:  Kopi Romantis Kota Bandung, Kafe Unik dengan Harga Bersahabat

Tidak semua gejala, akan diderita oleh orang sama.

Ketika penderita memiliki asma, bahkan saat tubuh sedang baik, gejalanya mungkin saja kambuh.

Biasanya, gejala asma kambuh dapat diobati menggunakan inhaler atau nebulizer.

Gejala kambuh asma diantaranya adalah batuk, bersin, tenggorokan penuh lendir, sulit tidur, sesak dada, dan kelelahan.

Penderita yang menghirup inhaler atau nebulizer saat asma kambuh dan masih sesak napas, maka penderita perlu segera ke dokter.

Gejala asma lanjutan di antaranya, sulitnya bernapas dan terengah-engah, bingung, pusing, bibir dan kuku jari pucat atau biru, dan sulit berjalan kaki.

Penyebab dan Pemicu Asma

Penyebab asma, biasanya muncul saat masih anak-anak. Namun, banyak pula yang mengalami gejala asma saat sudah dewasa.

Ahli kesehatan, belum mengidentifikasi penyebab utamnya.

Beberapa faktor yang peneliti yakin adalah faktor genetik (keturunan), sejarah infeksi penyakit dari udara (infeksi viral), dan hipotesis masalah kebersihan.

Masalah kebersihan pun cukup aneh, karena jika bayi pada awal perkembangannya tidak cukup terpapar bakteri. Maka, ketika tumbuh tidak akan mengembangkan sistem pertahanan tubuh yang cukup.

Banyak faktor lainnya dapat memicu asma kambuh, dan menyebabkan gejalanya tambah parah.

Beberapa faktor pemicu di antaranya adalah masalah kesehatan. Seperti infeksi pernapasan, olahraga, iritasi dari lingkungan, alergi, emosi tinggi, cuaca ekstrem, hama dan obat kimiawi.

Baca juga:  Berbagai Jenis Lipstik, Pilih Sesuai Kebutuhan

Tipe-Tipe Asma

Beberapa faktor khusus yang dapat memicu asma, menjadi satu kriteria asma tersebut.

Asma Alergi adalah yang terbesar, dengan 60 persen banyaknya dari seluruh kasus asma.

Asma yang kambuh akibat dipicu oleh alergi hewan peliharaan, makanan, jamur, serbuk sari, dan debu.

Asma Non-Alergi dapat dipicu dari iritasi udara. Yaitu bau kayu terbakar, asap rokok, angin dingin, polusi udara, penyakit viral, pewangi udara, parfum, dan produk kebersihan rumah.

Asma di tempat kerja dapat dipicu oleh debu, cat, gas dan uap, senyawa kimiawi industri, protein hewan, dan karet lateks.

Iritasi ini biasanya berasal dari area pertanian, tekstil, pemotongan kayu dan manufaktur.

Asma Akibat Olahraga (EIB) adalah kambuhnya sesak napas saat bergerak aktif setelah 10 hingga 15 menit lamanya, dan 90 persen penderita asma mengalami tipe EIB ini.

Asma Akibat Aspirin (AIA) biasanya diderita oleh pasien akut. Pemicu ini bisa berdampak akibat beberapa obat anti nyeri seperti aspirin, naproxen, atau ibuprofen.

Asma Nokturnal, adalah asma yang semakin memburuk pada malam harinya.

Beberapa gejala seperti maag, alergi hewan dan kutu debu dapat menyebabkan asma ini.

Batuk Asma (CVA) adalah gejala asma yang sangat berbeda, yaitu tanpa bersin dan napas pendek.

Baca juga:  Boho Style, Gaya Klasik Penyuka Lingkungan

Penderita justru mengalami batuk kering, yang dapat memicu komplikasi asma lainnya.

Diagnosa dan Penanggulangan Awal

Diagnosa awal cukup sulit ditentukan. Karena, itu mengecek seluruh gejala asma diperlukan oleh penderitanya.

Beberapa langkah konsultasi pun perlu dijabarkan kepada dokter.

Contohnya adalah dengan mengecek Sejarah Kesehatan Pribadi dan Keluarga.

Jika riwayat keluarga memiliki masalah asma, maka kemungkinan besar anda dapat mengalaminya pula.

Tes Fisik dengan menempelkan stethoskop pada dada pasien ketika bernapas adalah satu cara lainnya.

Bahkan tes alergi perlu diterapkan pada kulit, agar jenis asma dapat ditemukan.

Tes Pernapasan adalah dengan mengecek aliran udara masuk dan keluar paru-paru pasien.

Contohnya adalah dengan tes spirometri, yaitu meniupkan napas untuk mengecek kecepatan udara.

Penanggulangan Awal yaitu dengan menggunakan inhaler atau nebulizer.

Kedua jenis alat tersebut, menggunakan Bronkodilator. Yaitu, obat untuk melemaskan otot di sekitar saluran napas.

Untuk penanggulangan awal, penderita asma yang kambuh harus duduk tegak.

Penderita mungkin butuh bantuan dari orang sekitar agar inhaler atau nebulizer bisa dihirup olehnya.

Jika gejala masih berlangsung selama lebih dari 20 menit, dan dosis obat kedua tidak berhasil, berarti penderita harus dibawa ke dokter demi perawatan lanjutan. ***