BERITA GARUT, ruber.id – Sebanyak 20 penyandang disabilitas di Kabupaten Garut mengikuti Pelatihan Wirausaha Mandiri.
Pelatihan bertempat di Aula Perhimpunan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (6/9/2022).
Kegiatan ini digagas penuh oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Kabupaten Garut, bekerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, Increase, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut.
Ketua DPC HWDI Kabupaten Garut, Yesi Endah Sundasari, mengatakan, pelatihan wirausaha mandiri ini difokuskan dalam pelatihan daur ulang kertas limbah. Yang bisa dijadikan sebuah produk bernilai tinggi dan ramah lingkungan.
“Pelatihannya tadi ya daur ulang kertas, jadi memanfaatkan limbah (kertas) dijadikan produk seperti tempat tisu.”
“Terus ada juga kaya (kotak) pensil, jadi kan dari bahan-bahan yang sudah tidak terpakai, nanti jadi produk baru yang bermanfaat lagi, terus ramah lingkungan juga,” ujar Yesi.
Yesi menyebutkan, acara pelatihan ini akan dilaksanakan selama 5 hari. Mulai tanggal 6 September 2022 hingga 10 September 2022 nanti.
Pelatihan ini, bertujuan untuk memberikan keterampilan mengolah limbah kertas. Khususnya, bagi disabilitas yang ada di Kabupaten Garut.
“Dan nantinya juga kan ketika produk itu sudah menjadi produk (bernilai) bisa dijual. Kemudian nantinya, temen-temen dengan hasil (penjualan produk) itu bisa lebih mandiri dalam segi ekonominya,” jelas Yesi.
Dalam kegiatan ini, kata Yesi, pesertanya tidak hanya kaum hawa saja. Melainkan juga, melibatkan peserta laki-laki. Karena nantinya, diharapkan terjalin kebersamaan dalam pembuatan produk.
Terlebih, tindaklanjut dari pelatihan ini yakni terbentuknya Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari para peserta yang hari ini mengikuti pelatihan wirausaha mandiri.
“Ke depannya insya Allah akan dibuat satu (kelompok) seperti KUBE gitu (atau) kelompok usaha bersama dari temen-temen ini. Dan agar ilmu yang didapat itu nanti kan diterapkan dan mengahasilkan yang tadi itu (produk bernilai), bisa menghasilkan untuk temen-temen (agar) lebih bisa mandiri dalam ekonomi tadi,” ucapnya.
Sementara itu, Pemkab Garut melalui Sub Koordinator (Subkor) Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas dari Dinas Sosial (Dinsos) Garut, Cucu Sumiati, menuturkan, acara ini merupakan wujud kepedulian HWDI. Dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih, dan juga berguna untuk mengasah kreativitas khususnya bagi para peserta pelatihan.
“Dan ini, merupakan sebuah wujud kepedulian dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih.”
“Selain itu juga, menggunakan dari limbah contohnya bahan plastik yang dapat memberikan nilai tambah untuk mengasah kreativitas masyarakat. Khususnya, disabilitas yang mengikuti pelatihan keterampilan ini,” tuturnya.
Di tempat acara, Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTPN VIII, Veny Octariviani menyebutkan, pihaknya menyambut baik ajakan kerja sama dari pihak DPC HWDI Kabupaten Garut.
Apalagi, kata Veny, PTPN VIII selama ini berkomitmen mendukung pemberdayaan disabilitas di Indonesia.
“Tujuan PTPN VIII memberikan pelatihan ini adalah untuk mengajak para penyandang disabilitas menjadi mandiri sesuai dengan kapasitasnya. Sebagai bekal untuk hidup yang lebih baik dan tidak bergantung pada orang lain,” ucap Veny.
Veny menjelaskan, pihaknya hanya memberi bantuan stimulan, agar ilmu dalam mengolah sampah ini dapat terus digunakan sebagai modal awal untuk meningkatkan perekonomian keluarganya.
Veny menambahkan, pelatihan ini merupakan kegiatan kedua yang dilakukan.
Sebelumnya, di akhir tahun 2021, PTPN VIII membagikan sekitar seribu paket sembako untuk seribu orang disabilitas. Khususnya, yang ada di Kecamatan Malangbong.
Veny berharap, melalui pelatihan ini para penyandang disabilitas bisa lebih berkarya, mandiri, dan mengembangkan usaha yang memang sesuai dengan kapasitas yang dimiliki.