Di Hadapan Peserta Bimtek Pengelolaan Keuangan Desa, Wabup Garut Bicara Kepemimpinan

Di Hadapan Peserta Bimtek Pengelolaan Keuangan Desa, Wabup Garut Bicara Kepemimpinan
Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman menghadiri acara Pembukaan Bimtek Pengelolaan Keuangan Desa, di Hotel Horison, Kota Bandung, Rabu (25/5/2022).ist/ruber.id

BERITA JABAR, ruber.id – Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman secara resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Keuangan Desa yang dilaksanakan di Hotel Horison, Kota Bandung, Rabu (25/5/2022).

Dalam arahannya, Wabup Helmi menerangkan terkait kepemimpinan. Di mana, setiap orang mempunyai jiwa pemimpin sejak lahir.

Helmi juga menjelaskan tentang perbedaan sifat yang dimiliki oleh leader, pemimpin, maupun manajer.

“Kalau yang namanya leader itu harus menguasai secara global. Dan sebagai pemimpin, apal kabehanana (tahu semuanya). Tapi sebagai manajer, tidak perlu hapal semuanya tapi harus yang rinci,” ucap Helmi saat Bimtek Pengelolaan Keuangan Desa tersebut.

Menurut Helmi, ketiga sifat tersebut dinilai bertentangan karena memiliki beberapa perbedaan. Salah satunya adalah sisi manajerial memerlukan pedoman yang rinci untuk mengarahkan anak buahnya.

Baca juga:  Gunung Tangkuban Parahu Level 1, Basarnas Bandung Siaga

“Ini tiga sifat ini yang saya selalu amati, oh ternyata memang ada sisi perbedaan antara kita sebagai leader, sebagai pemimpin, dan perbedaan kita sebagai manager,” lanjutnya.

Berkaitan dengan kegiatan bimtek ini, Helmi berharap, dapat bermanfaat bagi para peserta dalam menjalankan perannya khususnya di pemerintah daerah.

“Saya berharap dengan kegiatan ini, kita sebagai leadership, sebagai manajer bisa tenang, kemudian tentu tidak terlibat masalah hukum,” ujar Helmi.

Helmi menambahkan, kegiatan pelatihan ini merupakan jembatan sebagai leader maupun manajer untuk dapat menjalankan perannya dengan baik.

Wabup Helmi mengingatkan amanat dari Wakil Gubernur Jawa Barat, terkait pentingnya memiliki ilmu.

Helmi berpesan, kepada para peserta Bimtek untuk terus melaksanakan kegiatan pembangunan baik itu fisik maupun nonfisik.

Baca juga:  Cegah Klaster Baru, Aparat Kewilayahan Harus Proaktif Data Pemudik Usai Lebaran

“Nu kadua kudu aya (yang kedua harus ada) kegiatan-kegiatan pembangunan, dan beliau menitipkan jangan hanya pembangunan yang sifatnya fisik. Tetapi, mari kita bangun yang sifatnya nonfisik. Salah satunya adalah kegiatan keagamaan,” katanya.