Sayangi Bumi, Waspadai Meningkatnya Perubahan Iklim Dunia

Sayangi Bumi, Waspadai Meningkatnya Perubahan Iklim Dunia
Foto from Pixabay

KOPI PAGI, ruber.id – Peringatan hari bumi dapat menjadi momentum bagi umat manusia untuk meningkatkan kewaspadaan perubahan iklim.

Terlebih saat ini, isu perubahan iklim di bumi telah menjadi fokus utama perhatian dunia.

Sebab, dampak dari perubahan tersebut sudah mulai dirasakan.

Mulai dari meningkatnya suhu bumi, anomali cuaca, kekeringan dan juga mencairnya es di Kutub Utara.

Perubahan Iklim Akibat Aktivitas Manusia

Sebagaimana dikutif dari situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, perubahan iklim merupakan berubahnya kondisi iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Baik secara langsung maupun tidak langsung.

Aktivitas tersebut berhubungan dengan berubahnya komposisi atmosfer bumi secara global.

Adapun komposisi atmosfer global seyogyanya terdiri dari metana, nitrogen, karbon dioksida dan sebagainya.

Baca juga:  Gatot Mangkoepradja, Pahlawan Nasional asal Sumedang, Teman Satu Sel Presiden Soekarno di Lapas Banceuy

Komposisi tersebut, biasa dikenal juga dengan istilah Gas Rumah Kaca yang merupakan material dari atmosfer bumi.

Sejatinya, Gas Rumah Kaca mempunyai fungsi untuk menjaga suhu bumi agar stabil.

Hal ini yang menjadikan material tersebut, sangat penting untuk dijaga.

Namun sayang, seiring berjalannya waktu konsentrasi gas rumah kaca semakin meningkat.

Sehingga, mengakibatkan lapisan atmosfer semakin tebal.

Adapun dampak dari penebalan lapisan atmosfer yaitu menjadikan jumlah panas bumi terperangkap dalam atmosfer bumi.

Sehingga suhu di bumi semakin meningkat. Atau biasa dikenal dengan istilah pemanasan global.

Definisi perubahan iklim tersebut sebenarnya merupakan konsepsi dari konvensi PBB.

Sebagaimana tertuang dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tentang Kerangka Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC).

Baca juga:  26 Agustus, Hari Anjing Sedunia hingga Gunung Krakatau Meletus

Terbitnya konvensi PBB tersebut, mengindikasikan keseriusan perhatian dunia terhadap anomali iklim.

Saat ini, umat manusia di bumi harus mewaspadi isu ini. Salah satunya, meminimalisasi agresifitas perubahan iklim.

Salah satu cara agar umat manusia semakin waspada adalah dengan menyadari dampak yang ditimbulkannya.

Dampak yang sangat terasa salah satunya adalah suhu yang meningkat dan kekeringan.

Akibat dari kekeringan tersebut, menimbulkan menurunnya kualitas air. Kenaikan suhu dapat menyebabkan timbulnya kada klorin pada air bersih.

Terlebih dengan meningkatnya jumlah air di atmosfer akan berdampak pada berkurangnya kuantitas air.

Meski sebenarnya peningkatan jumlah air di atmosfer mampu meningkatkan curah hujan.

Hanya saja, hujan tersebut semakin cepat langsung kembali ke laut.

Baca juga:  Peristiwa pada 9 September, dari HUT Tajikistan hingga Bom Mobil Meledak di Jakarta

Tanpa sempat tersimpan sebagai sumber mata air bersih. Oleh karena itu, yuk sayangi bumi.

Penulis: Shendy Boy TDEditor: Bam