BERITA PURWOREJO, ruber.id – Bupati Purworejo RH Agus Bastian meletakkan batu pertama pembangunan gedung PCNU Kabupaten Purworejo.
Gedung baru PCNU ini, berlokasi di Kelurahan Lugosobo, Kecamatan Purworejo, Purworejo, Jawa Tengah.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua DPRD Dion Agasi Setyabudi, Pengurus NU Kabupaten Purworejo, dan sejumlah ulama serta kiai setempat.
Bupati Agus mengatakan Nahdlatul Ulama (NU) telah ikut mewarnai dinamika kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Baik dari segi politik, ekonomi, maupun sosial budaya.
Baik di masa pergerakan kemerdekaan, merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Hingga pada saat mengisi kemerdekaan sekarang ini.
Agus mengakui, perjuangan mengisi kemerdekaan dalam dua tahun terakhir ini terasa sangat berat, akibat pandemi Covid-19.
Banyak program dan kegiatan pembangunan yang sudah direncanakan dengan matang, akhirnya terpaksa ditunda atau dibatalkan.
Selain itu, kata Agus, banyak pula warga yang mengalami kesulitan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Karena kehilangan mata pencaharian mereka.
Di tengah ikhtiar bangsa dalam menghadapi pandemi, Agus mengaku bersyukur karena masyarakat tetap tangguh menghadapi tantangan. Bersatu, bergotong royong, dan saling membantu.
“Untuk itu, saya ucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada keluarga besar NU di Kabupaten Purworejo. Yang telah mengambil peran penting dalam menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat.”
“Dengan menjadi garda terdepan dalam penerapan protokol kesehatan dan menyukseskan program vaksinasi massal,” katanya.
Agus berharap, hubungan warga NU dengan pemerintah dapat terus terjaga secara sinergi.
Karena NU, secara kultural mempunyai peran yang luar biasa.
Baik dalam rangka mencerdaskan bangsa, pembentukan akhlak. Hingga menggalang konsolidasi umat dalam membangun dan membumikan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.
Pembangunan Gedung dari Dana Hibah Swakelola Pemkab Purworejo
Sementara, ditemui di sela-sela acara, Pengurus PCNU Purworejo KH Habib Sholeh menjelaskan, pembangunan gedung PCNU ini menggunakan dana hibah swakelola dari Pemkab Purworejo sebesar Rp2 miliar.
Gedung berdiri di atas lahan seluas 240 meter persegi, yang terdiri dari dua lantai.
“Semoga keberadaan gedung ini, memberikan manfaat yang besar bagi umat. Karena selama ini, kita belum memiliki gedung yang representatif,” jelasnya.
