Perkantoran Disterilisasi, Pegawai di Pangandaran WFH 10 Hari

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Semua perkantoran pada lingkungan Pemkab Pangandaran, Jawa Barat dilakukan sterilisasi. Hal itu menyusul beberapa kasus Covid-19 yang terjadi di setiap kantor dinas maupun Sekretariat Daerah atau Setda.

Ketua Satgas Covid-19 Pangandaran Suheryana mengatakan, upaya ini sebagai tindakan preventif penyebaran Covid-19 dengan menjaga kebersihan lingkungan kantor.

“Mulai Selasa (besok-red), 10 hari ke depan diberlakukan kerja dari rumah atau WFH 100%. Semua perkantoran tutup. Hari ini, bagian humas, ekonomi, hukum dan pembangunan sudah kosong,” kata Suheryana, Senin (28/6/2021).

Suheryana menuturkan, lonjakan kasus positif aktif Covid-19 mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Mayoritas terjadi dari klaster keluarga. Selain itu, tak sedikit pegawai di kantor pemerintahan yang terpapar Corona.

Baca juga:  Pangandaran Raih Opini WTP Empat Kali Berturut-turut

“Rencana kami akan menggelar rapat terbatas untuk merumuskan teknis Pengetatan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Skala Mikro di tingkat Rt atau rukun tetangga,” tuturnya.

Untuk meningkatkan kedisiplinan, kata Suheryana, Pemkab Pangandaran juga akan memberikan sanksi kepada warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan atau Prokes Covid-19.

“Yang paling penting itu kita harus menggunakan masker. Kalau ada warga yang tidak pakai masker akan dikenakan sanksi berupa denda sebesar Rp20.000,” sebutnya.

Untuk diketahui, dalam 2 hari terakhir, Sabtu-Minggu (26-27/6/2021) terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 yang cukup luar biasa di Pangandaran. Dalam dua hari itu tercatat 11 warga meninggal dunia akibat Corona.

Sementara, jumlah kasus positif aktif sebanyak 330 orang. 55 orang di antaranya dirawat di RSUD Pandega, sedangkan sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Baca juga:  Diduga Korban Pencabulan, Bocah di Pangandaran Meninggal Dunia

Data itu menunjukkan dalam 2 hari terjadi penambahan kasus Covid-19 yang aktif sebanyak 115 orang. Didominasi oleh pelaku usaha wisata di Pantai Pangandaran, terutama pedagang. (R001/smf)

BACA JUGA: Covid-19 Makin Gawat, Pemkab Pangandaran Mulai ‘Injak Rem’