BPBD Pangandaran Simulasi Evakuasi Peringatan Dini Tsunami

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat melakukan simulasi geladi evakuasi peringatan dini tsunami, Rabu (26/5/2021).

Kegiatan ini rutin digelar berdasarkan arahan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata. Bahwa pada tanggal 26 setiap bulan wajib menyalakan sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS).

Plt Kepala BPBD Pangandaran Dani Hamdani mengatakan, geladi ini sekaligus mengecek sarana dan prasarana tempat berkumpulnya warga jika terjadi bencana alam.

“Simulasi dilaksanakan di shelter evakuasi yang berada di Pasar Wisata, dengan melibatkan warga sekitar. Intinya shelter harus ditambah lagi, agar tidak terjadi kerumunan jika nanti digunakan,” kata Dani.

Sebagai daerah wisata, tentunya Pangandaran ini banyak dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Karena itu, kelengkapan sarana dan fasilitas jika terjadi bencana harus dilengkapi.

Baca juga:  Dinas Perdagangan Diminta Buat Regulasi Pengetatan Aktivitas di Pasar Pangandaran

“Secara nasional, Kabupaten Pangandaran masuk pada daerah rawan terjadi bencana diurutan ke 16. Dan berada pada posisi ke 11 dari 27 kabupaten/kota se Jawa Barat,” ujarnya.

Secara teori, kata Dani, pada evakuasi dini butuh waktu 5 menit untuk melakukan koordinasi dengan BMKG. Untuk meyakinkan apakah bencana yang terjadi berpotensi tsunami atau tidak.

Kemudian, dibutuhkan waktu 15 menit untuk mengarahkan masyarakat ke tempat yang aman dari dampak bencana. Dengan simulasi evakuasi peringatan dini tsunami ini, masyarakat bakal terbiasa melakukan evakuasi mandiri saat bencana terjadi.

“Soal penambahan shelter evakuasi, kami akan koordinasi dengan pihak terkait. Kami ingin penanganan jika terjadi bencana alam berjalan dengan maksimal,” sebutnya. (R001/smf)

Baca juga:  PDI Perjuangan, Golkar dan PKB Bakal Pimpin DPRD Pangandaran

BACA JUGA: Produksi Garam di Pangandaran Setiap Panen Capai 3 Kuintal