Fasilitas Wisata di Pangandaran Harus Berbasis Mitigasi Bencana

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Bangunan sarana dan fasilitas wisata di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat harus berbasis mitigasi bencana.

Koordinator Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG Pusat Daryono mengatakan, Pemkab Pangandaran dan masyarakat harus melakukan mitigasi bencana sejak dini.

“Hal itu dapat dilakukan melalui pembangunan secara fisik maupun peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana,” kata Daryono, Kamis (25/3/2021).

Mitigasi bencana tersebut sebagai langkah dan upaya menyikapi hasil penelitian yang menyebutkan di Pangandaran ada potensi gempa megathrust dan gelombang tsunami.

“Hasil penelitian itu seharusnya tidak dianggap sebagai ancaman. Tetapi sebagai langkah untuk melakukan mitigasi bencana sejak dini,” ujarnya.

Daryono menuturkan, adanya potensi gempa megathrust dan gelombang tsunami jangan sampai mempengaruhi calon wisatawan jadi tidak memilih Pangandaran sebagai tujuan berwisata.

Baca juga:  Vaksinasi di Tempat Wisata Pangandaran Dihentikan

“Persiapan mitigasi bencana harus disiapkan oleh fasilitas umum. Seperti hotel, restoran dan tempat ibadah,” tuturnya.

Ketika hotel dan restoran di Pangandaran bisa menyediakan bangunan tahan gempa serta rambu titik kumpul, bisa memberikan kenyamanan pada wisatawan.

“Jika ada hotel dan restoran memiliki sertifikasi mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami akan menarik wisatawan asing untuk menginap,” sebutnya.

Wisatawan asing, kata Daryono, biasanya memilih tempat yang menyediakan jaminan keselamatan.

Plang Jalur Evakuasi Tsunami di Pangandaran Dipasang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Pangandaran memasang plang petunjuk jalur dan tempat evakuasi jika datang bencana Tsunami.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pangandaran Adang Ismail mengatakan, pemasangan plang tersebut merupakan bagian mitigasi bencana jika terjadi Tsunami.

Baca juga:  Siswi asal Pangandaran Wakili Jabar pada FL2SN Nasional

“Jadi di sana ada petunjuk mengenai tempat evakuasi. Di antaranya Shelter Tsunami di Pasar Wisata, kemudian beberapa hotel yang sudah bekerjasama dengan kami,” katanya.

Ada beberapa hotel yang sudah bekerjasama dengan BPBD. Di antaranya Horison, Laut Biru, D’Bilz, Pantai Indah, Fortuna dan Krisna Beach. Kemudian Cagar alam juga termasuk tempat evakuasi.

“Kurang lebih ada lima plang yang dipasang di Pantai Pangandaran. Mudah-mudahan saja wisatawan bisa merasakan kenyamanan dan aman dengan adanya plang ini,” terangnya.

Adang menyebutkan, sebelumnya sempat dipasang plang di Pantai Pangandaran. Namun malah menimbulkan kontroversi lantaran kata-katanya yang dianggap kurang pas. Sehingga saat itu dicabut,.

“Penyusunan isi di plang tersebut sengaja di konsultasikan ke ITB agar tidak menimbulkan kontroversi lagi. Belum ada rencana memasang plang di objek wisata lain, di sini (Pantai Pangandaran) dulu,” sebutnya. (R001/smf)

Baca juga:  Tiket Terintegrasi: Kereta, Shuttle Bus dan Masuk Pantai Pangandaran dalam Satu Paket

BACA JUGA: Tagana Pangandaran Edukasi Warga Soal Kebencanaan