BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Pemkab Pangandaran, Jawa Barat meraih anugerah Innovative Government Award (IGA) 2020 dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan kategori Kabupaten Sangat Inovatif.
Penganugerahan tersebut diterima langsung oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata di Jakarta, Jumat (18/12/2020).
Dalam penghargaan ini, Kabupaten Pangandaran memiliki Indeks Inovasi Daerah (IID) di atas 1.000 dengan skor tertinggi mencapai 2.435.00.
IGA digagas oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendagri. Sebagai upaya mendorong pemerintah daerah agar terus berinovasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Upaya inovasi melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan masyarakat dan peranserta masyarakat. Terakhir dengan apa yang disebut peningkatan daya saing daerah.
Kepala Balitbang Kemendagri Agus Patoni mengatakan, acara tersebut merupakan apresiasi terhadap langkah besar suatu daerah dalam peningkatan pelayanan publik.
Pihaknya mengapresiasi terhadap langkah besar yang dilakukan oleh Pemkab dalam mereformasi sektor pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan.
“IGA 2020 diberikan kepada Pemkab yang sudah membuat terobosan baru dan berbagai inovasi. Baik dalam bentuk pelayanan publik, tatakelola pemerintahan dan penyelenggaraan kewenangan daerah,” katanya.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyampaikan, penghargaan tersebut merupakan hasil kerja keras dan kerja cerdas jajaran Pemkab. Termasuk dukungan dari semua masyarakat.
32 Inovasi Pemkab Pangandaran
Adapun sejumlah inovasi yang ada yakni, Simral Great (Sistem Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan Terintegrasi Berbasis Elektronik).
Asinpeda (Aplikasi Sinkronisasi Pegawai Daerah); Sikakap (Sistem Informasi Kenaikan Pangkat ASN Kabupaten Pangandaran); AMS (Ajengan Masuk Sekolah).
Si Muke Hot (Aksi UMKM Masuk Ke Hotel); Lempar Jaring Nelayan (Literasi Pangandaran dengan Kerjasama, Perpustakaan Keliling dan Silang Layan); Tapa (Tanam Padi).
Simolek (Sistem Informasi Online Pengantar Kerja); ATM (Anak TK Mitigasi); Webgts (Wisata Edukasi Bencana Goes To School); Spab (Satuan Pendidikan Aman Bencana).
Hotana (Hotel Tangguh Bencana); BBM (Bunda Belajar Mitigasi); Jempling (Jemput Pelayanan Keliling); SPA (Sistem Pelayanan Adminduk Pangandaran) Online.
D3K (Disdukcapil Delivery Dokumen Kependudukan) Online; Sapu Jagat (Satuan Polisi Pamong Praja Urusan Jaga Perda dan Trantibum).
Pelakor (Pemanfaatan Lahan Pekarangan dengan Pupuk Organik) di Kecamatan Mangunjaya; Iket Pangsi (Inovatif, Kompeten, Efektif, Transparan, Gampang dan Singkat) di Kecamatan Cigugur.
Di Kecamatan Langkaplancar: Senyuman M’ba Ismik (Selalu Nyaman Untuk Mengurus Perizinan); Siap Komandan (Sistem Akuntabilitas Pembinaan Komunikasi Antar Desa di Kecamatan).
Di Puskesmas Padaherang: Bugiza (Lumbung Gizi Desa); Gemalur (Gerakan Makan Telur); Insasi (Instruktur ASI Eksklusif); Semibal (Senin Minum Herbal); Pokmas Pejam (Kelompok Masyarakat Peduli Jamban).
Jumpa Fans (Jaringan untuk Membantu Penurunan AKI Fokus Antenatal Care Serentak) di Puskesmas Pangandaran; Caffe Latansa (Lansia Sehat Sejahtera) Posyandu Lansia) di Puskesmas Selasari.
Si Cantik (Strategi Informasi Cerita Tentang Jentik) di Puskesmas Cijulang; Petasan (Penjaringan PTM di Pangaosan) di Puskesmas Legokjawa; Asasi (Ayah Sayang Anak dan Istri) di Puskesmas Cigugur.
“Alhamdulillah, Pemkab Pangandaran memiliki 32 inovasi daerah. Dalam penghargaan ini meraih kategori Kabupaten Sangat Inovatif,” kata Jeje dalam press release yang diterima ruber.id. (R002/dede ihsan)
BACA JUGA: Pangandaran Jadi Juara Peraih Penghargaan Pembangunan Daerah Terbaik se Jabar