Sudah Diteliti Mahasiswa Doktoral UI, Buah Arbei Bisa Cegah Penuaan Dini

DEPOK, ruber.id – Mahasiswa Program Studi Doktor Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI), Yesi Desmiaty melakukan penelitian pada dua tanaman rubus.

Yaitu Rubus Fraxinifolius dan Rubus Rosifolius. Dua jenis rubus ini dipercaya dapat bermanfaat sebagai antioksidan dan pencegahan penuaan dini.

Sehingga, dapat digunakan dalam pengembangan sediaan kosmetik.

Dua tanama rubus ini banyak ditemukan di pegunungan Indonesia dan umum dimakan (edible), sebagai buah-buahan dengan rasa manis agak masam. Bentuknya mirip dengan buah berry merah.

Hasil penelitian ini, kemudian diajukan sebagai disertasi untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Doktor Ilmu Farmasi FFUI.

Yesi pun dinyatakan lulus sidang setelah pengujian secara daring pada Jumat (22/5/2020) pekan kemarin.

Buah Rubus Fraxinifolius dan buah Rubus Rosifolius juga banyak ditemukan di Jawa Barat yang dikenal dengan nama arbei, beberetean, arben hutan, atau harmos.

Baca juga:  Jelang Belajar di Sekolah, Ratusan Guru di Kota Bandung Disuntik Vaksin Covid-19

“Kedua buah ini banyak dijual di daerah wisata pegunungan seperti daerah Cibodas dan Tangkuban Parahu,” kata Yesi dalam rilis yang diterima ruber.id, Selasa (23/6/2020).

Yesi menjelaskan, beberapa rubus dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan, antielastase, antitirosinase, antikolagenase, anti-UV, dan antiaging (antipenuaan).

Yang mana kuat dan memiliki kandungan fitokimia utama, yaitu senyawa terpenoid, polifenol, dan flavonoid.

Yesi melakukan penelitian pada jua jenis tanaman rubus ini terhadap batang, buah, dan daun.

Hasilnya, menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun Rubus Fraxinifolius memiliki aktivitas antielastase dan antioksidan tertinggi.

Berkat penelitian berjudul Telaah Aktivitas Antiaging Secara in Vitro Pada Ekstrak dan Isolat Teridentifikasi dari Rubus Fraxinifolius dan Rubus Rosifolius ini, diperoleh senyawa dengan struktur baru serta isolat yang memiliki aktivitas antiaging.

Baca juga:  Pangandaran Segera Bentuk Tim Sosialisasi Vaksin COVID-19

Dan dapat dimanfaatkan dalam pengembangan kosmetik dari bahan alam.

Riset yang dilakukan Yesi menjadi salah satu prospek pengembangan penemuan baru bahan alam antiaging kulit serta upaya pencarian senyawa aktif baru yang berkhasiat sebagai penghambat elastase, tirosinase dan peredam radikal bebas.

Sebelumnya, tidak ada informasi mengenai aktivitas antiaging tanaman Rubus Fraxinifolius dan Rubus Rosifolius ini.

Sehingga, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah baru tentang pemanfaatan kedua tanaman.

Yesi, dalam disertasinya, meneliti kemampuan tanaman ini sebagai tanaman yang ekstraknya mempunyai manfaat antiaging.

Yesi menuturkan perkembangan pasar sediaan kosmetik, terutama produk antiskin aging yang berasal dari alam menunjukkan tren yang meningkat.

Maka, dalam penelitian ini, Yesi ingin menelaah aktivitas antiaging secara in vitro serta mendapatkan senyawa aktif dari tanaman yang tersedia banyak di Indonesia.

Baca juga:  Kembangkan Portal Risiko COVID-19, BNPB Gandeng Universitas Indonesia

“Yaitu Rubus Fraxinifolius dan Rubus Rosifolius,” terangnya.

Riset ini mengekstraksi batang, buah, dan daun kedua tanaman tersebut menggunakan alat Soxhlet untuk menguji apakah benar bahwa kandungan dalam buah tersebut memiliki manfaat antiaging bagi manusia.

Hasil ekstraksi bertingkat pada riset yang dilakukan menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun Rubus Fraxinifolius memiliki aktivitas antielastase dan antioksidan tertinggi dengan masing-masing IC50 57.45 dan 4n33 µg/ml.

Hasil penelitian ini, kata Yesi, diharapkan menjadi dasar dan acuan untuk penelitian selanjutnya.”

“Dan dapat dikembangkan menjadi sediaan kosmetik bahan alam yang bermanfaat bagi masyarakat luas, serta mendukung kemandirian bangsa dan negara dalam pemanfaatan salah satu sumber daya alamnya,” ujarnya. (R007/Moris)

BACA JUGA: Mau Lanjut Kuliah di UI? Dibuka Secara Online, Ini Jadwal dan Caranya