SUMEDANG UTARA, ruber.id – Lalan bin Juharman, 51, warga Kabupaten Sumedang dalam kondisi miskin dan sakit stroke ini tidak mendapatkan Bansos Corona.
Warga asal Lingkungan Babakanhurip RT 02/13, Kelurahan Kotakaler, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang mengalami stroke sejak 1 tahun lalu.
Sejak Lalan sakit, yang menjadi tulang punggung adalah sang istri, Aas, 52.
Aas selama setahun ini berdagang makanan kecil keliling, dengan penghasilan rata-rata hanya Rp1 juta/bulan.
Namun, selama merebaknya wabah virus corona, Aas sudah tidak bisa berjualan.
“Jadi saya tidak mendapatkan penghasilan seperti biasa, sekarang kesulitan buat makan,” kata Aas, Minggu (17/5/2020).
Lalan dan Aas mengaku, selama ini tidak pernah menerima bantuan sosial apapun dari pemerintah.
Baik, Pemkab Sumedang, Provinsi Jawa Barat, maupun Pemerintah Pusat.
“Selama ramai wabah virus corona ini pernah mendapat pembagian nasi kotak sebanyak 4 kali, setiap penerimaan 1 dus itupun berselang beberapa hari,” ucapnya.
Aas mengaku, di tengah pandemi corona ini, selain harus menanggung kebutuhan suami juga masih harus menanggung biaya 2 orang anak.
“Anak 4, dua sudah rumah tangga dan 2 orang lagi masih jadi tanggungjawab saya,” jelasnya.
Selain itu, kata Aas, untuk berobat sang suami, ia harus membayar iuran BPJS Kesehatan. Karena tidak memiliki kartu sehat dari Pemerintah untuk rakyat miskin.
Sementara itu, salah seorang tetangganya mengatakan, saat ini, keluarga Lalan dan Aas kesulitan ekonomi untuk menyambung kelangsungan hidupnya.
“Kami berharap pemimpin, khususnya yang berada di Kabupaten Sumedang terketuk hati, untuk memperhatikan kehidupan Lalan dan Aas.”
“Mungkin masih terdapat ratusan bahkan ribuan Lalan lain yang tidak tersentuh perhatian pemerintah untuk mendapatkan bantuan,” jelasnya. (R003)
BACA JUGA: Warga Sumedang Diminta Tak Khawatir, Bansos Non-DTKS untuk Terdampak Corona Segera Cair