PAMARICAN, ruber.id – Hingga Kamis (27/2/2020) malam, banjir akibat luapan Sungai Citalahab masih merendam pemukiman warga Desa Kertahayu, Pamarican, Ciamis, Jawa Barat.
Bahkan, tiga warga sempat diungsikan akibat 2 meter tanggul yang jebol di Sungai Citalahab ini.
Anggota Tagana Ciamis Baehaki Efendi mengatakan, banjir terjadi akibat hujan deras dan jebolnya tanggul Sungai Citalahab.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kata Efendi, namun ada tiga keluarga yang harus diungsikan.
Tiga keluarga itu yakni keluarga Kusnadi, Yati, dan Ali, warga Dusun Cisaar 10/03 Desa Kertahayu Pamarican, Ciamis.
“Banjir terjadi akibat tingginya intensitas hujan yang terjadi, selain itu arus sungai juga kuat. Sehingga, tanggul di wilayah ini jebol,” katanya.
Jebolnya tanggul ini, kata Efendi, makin memperparah banjir yang terjadi.
Sementara itu, kata Efendi, untuk tiga keluarga yang menghuni tiga rumah yang terendam semuanya sudah diungsikan.
“Pertama diungsikan ke pos ronda, tapi kemudian dievakuasi ke rumah Pak RT, agar lebih aman,” sebutnya.
Ade menyebutkan, sebelum air di lokasi surut, Tagana Ciamis akan tetap siaga.
“Kami akan stay di sini, hingga air benar-benar surut. Karena ini sifatnya darurat. Dan dikhawatirkan debit air dari sungai bertambah besar,” jelasnya.
Selain banjir di Pamarican, lanjut Ade, angin kencang dan pohon tumbang juga terjadi di sejumlah wilayah Ciamis selatan.
“Untuk data pastinya, saat ini sedang dikroscek dan direkap,” ujarnya. (R012/Akrim)