JATINANGOR, ruber.id – Disdik Sumedang. Tragedi susur sungai SMPN 1 Turi yang menewaskan 10 orang siswa, jangan malah membatasi kreativitas pelajar.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumedang Agus Wahidin menyebutkan, musibah susur sungai yang terjadi Sleman, Yogyakarta ini akan jadi pelajaran bagi Dinas Pendidikan Sumedang, Jawa Barat.
Disdik Sumedang, kata Agus, meminta tiap sekolah di Sumedang untuk melakukan mitigasi ketika akan melakukan aktivitas belajar mengajar di alam terbuka.
Tapi, kata Agus, jangan sampai adanya kejadian di Sleman ini malah membatasi kreativitas pelajar.
“Kami tidak melarang guru atau pihak sekolah untuk melakukan aktivitas belajar mengajar di luar kelas.”
“Tidak boleh itu melarang kreativitas. Jadi, guru juga jangan takut untuk kreatif dan mendorong anak-anaknya berkembang. Melarang kreativitas di sekolah itu tidak boleh, bahaya,” katanya di Jatinangor, Rabu (27/2/2020).
Yang terpenting, kata Agus, jika akan melakukan aktivitas KBM di luar kelas atau di alam terbuka.
Maka, yang perlu diperhatikan guru atau pihak sekolah yaitu mitigasi resiko.
“Lakukan mitigasi resiko terlebih dahulu. Kalkulasi secara baik resiko yang akan terjadi jika melakukan aktivitas belajar di luar kelas,” ucapnya.
Jadi, kata Agus, musibah yang menimpa guru dan para pelajarnya di SMPN 1 Turi jangan malah menghambat guru untuk mengembangkan kreativitas anak didik.
“Para pelajar di Sumedang harus tetap mendapatkan kesempatan yang cukup, untuk mengekspresikan dirinya,” sebutnya. (R003)
Baca berita lainnya: Semarak Festival Kabaret se Jawa Barat bersama Sanggar Teater Sebelas April