GARUT  

Dianggap Ideal, Seperti Ini Sembako BPNT di Desa Cipangramatan Garut

CIKAJANG, ruber.id – Agen BNI 46 Lilis Dewi Ratnasari, Desa Cipangramatan, Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat mendistribusikan BPNT, Senin (24/02/2020).

Distribusi Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) berupa sembako ini disaksikan pendamping BPNT, Tim Koordinator (Tikor) kecamatan, kepala Desa Cipangramatan, dan Babinsa.

Pendisribusian BPNT di Desa Cipangramatan dan Cikajang pada umumnya dinilai sebagai contoh yang ideal.

Karena, pendistribusian sesuai dengan pedoman umum dengan prinsip 6T (Tepat Sasaran, Tepat Kualitas, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, dan Tepat Administrasi).

Agen BNI 46 Desa Cipangramatan Lilis Dewi Ratnasari menjelaskan, pendistribusian sembako terdiri dari beras 8 Kg, telur 8 butir, daging ayam 1/2 Kg, buah jeruk, dan kacang hijau 1/4 Kg.

Lilis menuturkan, ia membeli beras dari Bulog (Mitra Bulog CV Jembar), dengan kualitas premium.

Kemudian, kata Lilis, untuk bahan pangan lainnya, dibeli dari potensi lokal yang ada di desa.

“Beras saya beli dari mitra Bulog, kalau yang lainnya saya beli dari potensi lokal.”

“Karena di sini, ada peternak ayam, ya sudah, saya beli untuk direalisasikan ke KPM,” ujarnya.

Lilis menyebutkan, untuk mekanisme pendistribusian, mengikuti alur sesuai mekanisme.

Yaiti, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) datang ke e-warung miliknya dengan membawa kartu KKS, lalu kartu itu digesek dan diberi struk bukti penggesekkan.

Baca juga:  Wagub Jabar Lepas Bansos untuk Warga Terdampak Corona di Garut

Setelah itu, KPM menandatangani bukti penerimaan beserta membawa bahan pangan.

Lilis mengatakan, dari total 576 KPM, seluruhnya datang secara langsung tanpa diwakilkan oleh pihak manapun.

Sehingga, dapat dipastikan bahwa pendistribusiannya ini sudah sesuai prinsip 6T arahan pemerintah.

Distribusi BPNT Sesuai Prinsip 6T

Sementara itu, Sekretaris Kecamatan Cikajang Parhan memastikan, distribusi di Desa Cipangramatan dan beberapa desa lain sudah sesuai dengan prinsip 6T.

Menurut Ketua Tim Koordinator Kecamatan ini, sembako yang didistribusikan di Cikajang adalah hasil kesepakatan semua agen di 12 desa.

Meliputi, TKSK atau pendamping BPNT, maupun Tikor kecamatan.

“Alhamdulillah, setelah saya pantau dengan pak camat, pendistribusian di sini berjalan sesuai dengan apa yang disampaiksan saat sosialisasi dengan TKSK, dengan para agen juga,” sebutnya.

Jadi, kata Parhan, kesepakatan bersama itu, bahwa distribusi bulan Februari 2020, di Cikajang mencakup beras 8 Kg, telur 8 butir, daging ayam 1/2 kilogram, buah jeruk dan kacang hijau 1/4 Kg.

“Jadi (kalau dihitung) Rp150.000 itu sudah sesuai,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Pendamping BPNT H Dedeng Hamam mengatakan, bersama Tikor kecamatan, dan desa senantiasa aktif melakukan pemantauan dan evaluasi di lapangan.

Baca juga:  Isi Jabatan Kosong, Pemkab Garut Masih Tunggu Rekomendasi Kementerian PANRB

Hal ini, kata Dedeng, untuk memastikan bahwa pendistribusian BPNT ini sesuai dengan aturan pemerintah.

“Alhamdulillah, untuk Desa Cipangramatan, dari jumlah KPM 576 dapat mengakses bantuan tiap bulan dengan lancar dari agen Lilis Dewi Ratnasari,” katanya.

Dedeng menambahkan, dari pantauannya, di Desa Cipangramatan ini, komposisi sembako sudah sesuai dengan empat unsur yang disyaratkan pemerintah.

Yaitu, ada karbohidrat yang diwakili beras, protein hewani yang diwakili telur dan daging ayam.

Kemudian, ada protein nabati dari kacang hijau dan unsur vitamin serta mineral dari buah jeruk.

“Keempat unsur ini memang diprogram sembako ini, wajib ada. Ini merupakan upaya pemerintah untuk menekan angka stunting, menekan gizi buruk.”

“Sehingga, dari empat unsur ini harus ada di dalam program sembako dan kami lihat, di Cipangramatan sudah meliputi itu,” ucapnya.

Kepala Desa Cipangramatan Abud menilai distribusi yang dilakukan agen di desanya ini sudah sesuai.

“Secara umum, pendistribusian sembako ini sudah sesuai dengan mekanisme dengan pedum dengan aturan-aturan yang ada,” katanya.

Kades yang baru dilantik sebulan ini berharap, ke depan, koordinasi antara agen dengan pemerintah desa terus dijaga dengan baik.

Baca juga:  Memprihatinkan, Gubuk Reyot Milik Warga Lengkongjaya Garut Roboh

Karena, kata Abud, sebagai kepala desa, ia harus mengetahui tiap program pemerintah yang berjalan.

“Saya berharap ke pihak e-warung juga, selalu berkoordinasi dengan pemerintahan desa. Baik administrasi atau apapun.”

“Karena saya sebagai kepala desa tentunya harus mengetahui apapun yang terjadi di desa,” katanya.

Terima Kasih KPM untuk Presiden Jokowi

Sementara itu, salah seorang KPM Ai Rosidah mengaku puas atas bahan sembako yang didapatkan.

“Insya Allah sudah sesuai, bahannya bagus (kualitas) tidak ada keluhan. Terima kasih kepada pemerintah yang sudah memberi bantuan (BPNT) ini.”

“Terima kasih banyak, terutama kepada Bapak Presiden, kementerian sosial, bupati Garut, kepala desa, terima kasih banyak bantuannya,” ujarnya.

Babinsa Desa Cipangramatan Serka Darmuji, yang ikut memantau langsung juga memastikan pendistribusian BPNT berjalan dengan baik.

“Kalau saya memantau di lapangan sebagai Babinsa, Alhamdulillah selama ini berjalan aman, lancar, terkendali. Sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah,” katanya. (R011/Fey)

Baca berita lainnya: Agen BNI 46 dan CV Jembar Distribusikan BPNT, Seperti Ini Mekanisme Penyaluran yang Benar