Aksi Eksibisionis di Kota Depok, Bikin Mahasiswi Trauma

BERITA JAWA BARAT, ruber.id – Mahasiswi di Kota Depok, Jawa Barat mengaku trauma paskaaksi pamer organ tubuh (eksibisionis) yang dilakukan orang tak dikenal di depan indekosnya di kawasan Beji, beberapa waktu lalu.

Dengan adanya kejadian ini, ke depan, mahasiswi di Kota Depok tentunya harus ekstra hati-hati.

Peristiwa eksibisionis itu menimpa seorang mahasiswi bernama Dea.

Ia mengatakan, saat kejadian tersebut, ia bersama teman lainnya sedang di depan rumah kos di Jalan Salak, Beji, Kota Depok.

Saat itu, tiba-tiba ada pria tak dikenal mengehentikan sepeda motor di depan indekosnya.

Pria itu kemudian memamerkan organnya kepada sejumlah penghuni kos yang sedang duduk santai.

Baca juga:  Gempa Sukabumi Terasa hingga Tasikmalaya, BMKG Pastikan Bukan Megathrust!

Kejadian tersebut terjadi Jumat (13/12/2019) sore. Penghuni kaget dan syok paskakejadian.

Aksi ini sempat direkam salah seorang penghuni indekos. Rencananya, rekaman tersebut akan dijadikan bukti untuk bahan pelaporan kepada pihak kepolisian.

“Kami semua kaget. Waktu itu, kami lagi duduk- duduk santai. Tiba-tiba ada orang memamerkan organnya di depan kami,” ujar Dea, Ahad (15/12/2019).

Dea menjelaskan, saat kejadian itu ia sedang bersama temannya yang kebetulan wanita semua.

“Saat itu, kami ada lima orang, perempuan semua, lagi duduk santai,” sebut Dea.

Dea menyebutkan, tindakan eksibisionis ini terlihat jelas dan disaksikan teman lainnya.

Lelaki tersebut tampak sengaja memperlihatkan bagian organnya kepada Dea dan empat teman lainnya yang sedang duduk.

Baca juga:  Tim SAR Gabungan Susur Sungai Cari Bocal Hilang asal Bandung

Dea mengaku, saat kejadian berlangsung, semua berteriak minta tolong.

Sayang, saat penjaga indekos datang menghampiri, pelaku sudah melarikan diri.

“Jelas banget diperlihatkan. Orang itu pakai helm full face, jadi tidak terlihat mukanya. Hanya ciri- cirinya, badan dia gemuk dan pendek,” kata Dea.

Dea menambahkan, aksi seperti itu baru pertama kali terjadi di sekitar indekosnya.

Tentunya, kata Dea, aksi tersebut membuat penghuni indekos trauma dan berniat melaporkannya ke pihak berwajib.

“Kasus seperti ini baru pertama terjadi di sini. Kami trauma, rencananya mau lapor ke polisi, supaya pelaku tidak ganggu lagi,” ujar Dea.