BERITA SUMEDANG, ruber.id – Karena terbilang rawan demam berdarah (DBD), sejumlah daerah di Kabupaten Sumedang terus melakukan upaya pencegahan.
Salah satunya, dengan melakukan fogging seperti yang dilakukan di Lingkungan Parigi RT 02/11, Kelurahan Kota Kulon, Sumedang Selatan, Jumat (1/2/2019).
Kasus DBD di Sumedang Cukup Tinggi
Kepala Puskesmas Kecamatan Sumedang Selatan Siti Harmilah SKep, Ners mengatakan, kasus suspect DBD di wilayahnya cukup tinggi.
“Untuk di wilayah Sumedang Selatan sendiri dari jumlah 8 desa itu ada 39 kasus suspect DBD dan tersebar di 6 desa. Mereka semua sudah dirawat di RSUD Sumedang,” ujarnya kepada ruber.id, Jumat (1/2/2019).
Siti juga menjelaskan, pihaknya saat ini telah melakukan fogging focus di beberapa daerah.
Hal itu, berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi (PE) yang baru beberapa waktu lalu dilakukan.
“Seperti yang dilakukan di Kelurahan Pasanggrahan baru terdapat 5 kasus. Ternyata setelah dilakukan PE jentiknya itu sekitar 27%. Makanya harus dilakukan fogging focus,” terangnya.
Namun demikian, lanjut Siti, hingga saat ini untuk Kecamatan Sumedang Selatan, jumlah kasus suspect DBD terbanyak berada di Kelurahan Kota Kulon. Jumlahnya, 23 kasus dan sudah dirawat di RSUD Sumedang.
“Di antaranya di Lingkungan Parigi. Di sana kami sudah lakukan PE dengan jumlah jentik sekitar 33%. Jadi hari ini kami langsung lakukan fogging focus,” sebutnya.
Selain fogging focus, Siti juga turut menyosialisasikan kepada masyarakat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M. Yaitu mengubur, menguras dan mendaur ulang yang menjadi tempat nyamuk berkembang biak.
“Itu bisa dilakukan dalam Jumat bersih. Atau juga bisa dilakukan satu rumah satu jemantik, dengan cara setiap rumah itu memeriksa jentiknya sendiri terhadap anggota keluarganya.”
“Itu akan kami rutinkan dan dipantau oleh kader kami,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Lurah Pasanggrahan Baru Sutarsya menambahkan, agar masyarakat yang berada di wilayahnya dapat menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya dalam pencegahan.
“Kami juga melakukan sosialisasi agar masyarakat dapat lebih mengerti tentang hidup sehat. Dan kami juga rutin melakukan Jumat bersih dengan membuang kaleng-kaleng bekas,” ucapnya.
Warga Khawatir
Sementara itu, salah seorang warga yang mengontrak di Lingkungan Parigi RT 02/11, Kelurahan Kota Kulon, Sumedang Selatan, Aga Atep Sujana mengaku khawatir dengan banyaknya kasus DBD yang terjadi di Sumedang.
Akan tetapi kekhawatiran Atep menjadi berkurang setelah pihak dari Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Kecamatan Sumedang Selatan melakukan pencegahan dengan fogging focus.
“Dengan fogging ini sangat bagus, khususnya biar anak-anak tidak terkena DBD. Apalagi sekarang lagi musim DBD,” tuturnya.***