Virus Corona Bikin Keluarga di Boyolali Khawatir, Begini Kondisi Puluhan Mahasiswa di China

Mahasiswa di china tertahan corona ruber id
MAHASISWI asal Boyolali yang kuliah di Tiongkok melakukan video call. jolar/ ruber.id

BOYOLALI, ruber.id – Pemkab Boyolali, Jawa Tengah terus memantau kondisi mahasiswa asal Boyolali di Tiongkok, paskavirus corona mewabah di Wuhan, China.

Kepala Bidang Kebudayaan Program Beasiswa Mahasiswa pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Boyolali, Budi Prasetyaningsih menyebutkan, pemantauan ini dilakukan, baik melalui laporan.

Maupun, via chating langsung dengan mahasiswa yang berada di China.

Bahkan, kata Budi, pemantauan juga dilakukan melalui video call. Sehingga pihaknya mengetahui kondisi mahasiswa.

“Selama ada isu wabah virus corona, kami terus melakukan komunikasi dengan mahassiswa yang ada di sana,” kata Budi di ruang kerjanya, Kamis (30/1/2020).

DariĀ 30 mahasiswa yang asal dari Boyolali, kata Budi, ada 10 mahasiswa angkatan 2016 atau semester 7, sehingga tinggal menyelesaikan skripsi.

Baca juga:  Putus Mata Rantai Corona, Polres Sumedang Bubarkan Warga di Kerumunan

Sedangkan, 20 mahasiswa lainnya yaitu angkatan 2017 atau semester 5.

Kegiatan skripsi, dapat dilakukan secara online. Jadi, pulang ke Indonesia bisa lebih awal.

“Jika menyelesaikan skripsi bisa via online, mereka dapat pulang ke Indonesia,” ucap Budi.

Dari 30 mahasiswa yang ada, 21 mahasiswa saat ini sudah pulang pada karena musim libur.

“Yang sembilan mahasiswa masih bertahan di Nanjing University, Tiongkok, China,” sebut Budi.

Kemudian, kata Budi, 6 mahasiswa yang akan pulang ke Indonesia, saat ini, masih menunggu Bandara Nanjing dibuka kembali, karena sebelumnya ditutup.

Sedangkan, 3 lainnya menyatakan akan bertahan di Tiongkok China sambil menyelesaikan skripsi.

“Ada 3 mahasiswa yang akan bertahan sambil menyelesaikan skripsi mereka,” kata Budi.

Baca juga:  ODP asal Sumedang Utara Reaktif Rapid Tes

Sementara itu, mahasiswa asal Boyolali Nurul Latifah menyebutkan, dari video call, mahasiswa di Nanjing, dalam kondisi sehat dan baik.

Mereka juga tidak kekurangan bahan makanan untuk mencukupi kebutuhan sehari- hari.

“Bahan makanan diperoleh dari supermarket di dekat tempat pemondokkan. Kami juga dapat bantuan bahan makanan dari KBRI di Tiongkok,” ujar Nurul. (R008/Jolar)

Baca berita lainnya: Virus Corona Mewabah, Mahasiswa asal Klaten Tertahan di Wuhan China