Tokoh Masyarakat Sumedang Tolak Aksi Kekerasan Jelang Sidang MK

KETUA Ikatan Persaudaraan Haji Kecamatan Darmaraja, Noer. bay/ruang berita

SUMEDANG, ruber – Jelang sidang pendahuluan sengketa hasil Pemilu 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), 14 Juni 2019, tokoh masyarakat di Sumedang terus menyerukan menolak aksi kekerasan dan kerusuhan.

Ketua MUI Kecamatan Jatigede KH Misno mengutuk adanya aksi kerusuhan paskapilpres maupun pileg pada pemilu 2019 lalu.

“Kami jelas menolak dan menentang segala bentuk kerusuhan dan kekerasan,” ujarnya, Rabu (12/6/2019).

Selain itu, pernyataan sikap yang sama turut dilontarkan Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Kecamatan Darmaraja, Noer.

Noer melihat, kondisi politik di Indonesia tengah memanas, sehingga mengajak seluruh warga Kabupaten Sumedang, khususnya Kecamatan Darmaraja agar tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Baca juga:  HUT ke 37 Desa Banyuasih Sumedang, Pemerintah dan Warga Larut dalam Istigasah

“Masyarakat harus tetap menjaga keamanan dan ketertiban serta tidak percaya kabar hoaks, baik di medsos maupun di media lainnya,” katanya.

Noor mengaku sepakat dengan sejumlah tokoh lainnya untuk menolak segala bentuk kerusuhan dan menindak segala tindakan provokatif yang dapat memecah belah bangsa.

“Saya berharap masyarakat Sumedang khusususny Darmaraja, agar tidak berangkat ke Jakarta jelang hasil keputusan MK sengketa Pilpres. Mari sama-sama tunggu dan terima hasil keputusannya,” tuturnya. bay

loading…