Tiga Kobong Ponpes Al Hikamusalafiah Sumedang Ludes Terbakar, Barang Berharga Milik Santri Ikut Hangus

Sukamantri sumedang ruber id
KOBARAN api terlihat di kobong santri di Ponpes Al Hikamusalafiah di Sukamantri, Tanjungkerta, Sumedang, Jawa Barat, Senin (14/10/2019) pagi sekitar jam 08.30 WIB. screenshoot video luvi/ruber.id

TANJUNGKERTA, ruber.id – Tiga lokal bangunan kobong santri di Pondok Pesantren Al Hikamusalafiah di Desa Sukamantri, Kecamatan Tanjungkerta, Sumedang, Jawa Barat, ludes dilalap si jago merah, Senin (14/10/2019) pagi jam 08.30 WIB.

Kapolsek Tanjungkerta AKP Aef Suhendi mengungkapkan, peristiwa kebakaran yang menghanguskan tiga lokal kobong santri.

Berukuran 144 meter persegi ini terjadi, diduga akibat adanya korsleting listrik.

“Dugaan sementara, penyebab kebakaran akibat konsleting listrik,” kata Aef di lokasi kejadian.

Aef menjelaskan, peristiwa kebakaran ini kalibpertama diketahui dua orang santri yaitu Eddy dan Noval.

Ketika kejadian, kata Aep, kedua santri ini sedang berada di kobong karena sakit, dan tidak masuk kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Baca juga:  Sekjen Rumah Imperium Sumedang Raih Beasiswa S2 di Amerika Serikat

Setelah mengetahui muncul api di kobong mereka, kedua santri ini lantas bergegas keluar ruangan untuk melaporkan kejadiannya ke pihak pesantren.

“Pada saat kejadian, ada dua santri yang di dalam kobong. Mereka ini yang pertama kali melihat kobaran api muncul di kobong itu,” ucap Aep.

Tak lama berselang setelah api terlihat berkobar, kata Aep, ratusan santri di lingkungan pesantren  Al Hikamusalafiah pun berhamburan keluar untuk melakukan upaya pemadaman.

Bahkan, lanjut Aep, warga di sekitar pesantren Al Hikamusalafiah beserta pemerintah desa dan aparat setempat turun tangan untuk melakukan evakuasi dan upaya pemadaman.

Aef menerangkan, api baru dapat dipadamkan sejam kemudian, yaitu sekitar jam 09.00 WIB.

Baca juga:  RSUD Sumedang Bebas Ranitidine, Pasien Diminta Tak Khawatir

Setelah dua unit mobil pemadam kebakaran datang membantu warga dalam proses pemadaman.

“Upaya pemadaman belangsung sekitar satu jam. Sebab jam 09.00 WIB itu juga api sudah padam,” kata Aef.

Aef menambahkan, hasil pendataan sementara, kerugian akibat kebakaran di tiga kobong yang dihuni 135 santri ini diperkirakan mencapai Rp500 juta.

Sebab, lanjut Aef, selain menghanguskan tiga lokal bangunan kobong, si jago merah juga melalap barang-barang pribadi milik santri di pesantren Al Hikamusalafiah yang terkenal banyak melahirkan hafiz Alquran ini. luvi