GAMEON  

The Pokemon Tuntut 6 Developer Game Mobile asal China Rp 1 Triliun Akibat Plagiat

The Pokemon Tuntut 6 Developer Game Mobile asal China Rp 1 Triliun Akibat Plagiat
Foto from Youtube The Official Pokemon

GAMEON, ruber.id – Plagiarism memang sudah menjadi hal umum di dunia permainan, terutama game mobile termasuk The Pokemon yang Tuntut Developer asal China. 

Alasan mengapa Plagiarism semakin menjamur, karena game plagiat ternyata ada pendukungnya yang jauh adalah pemain itu sendiri. 

Seperti pemain yang mengunduh game plagiat hingga melakukan top up, dan tentunya mereka mendapat keuntungan yang sangat besar. 

Entah memang dari player nya yang tidak mengetahui asli atau plagiatnya, atau memang tahu dan bersikap acuh. 

The Pokemon Tuntut 6 Developer Game Mobile asal China Rp 1 Triliun Akibat Plagiat

Ada juga sikap player yang menyalahkan pengembangan asli, serta lebih memilih game Plagiarism karena gratis. 

Baca juga:  Dream of a New World, Sudah Rilis di Playstore Indonesia

Perlu kalian ketahui, hal-hal seperti itu dapat mematikan perkembangan pengembangan aslinya hingga dapat menyebabkan kebangkrutan. 

Mereka tidak peduli dengan hak cipta, karena yang penting bagi player adalah dapat bermain game tersebut tidak peduli original atau tidak.

Kemudian, mereka bahkan dapat mendukung dengan cara melakukan top up ke perusahaan game bajakan. 

Lalu, player dapat menyerang atau menghujat pengembang asli karena menganggap sudah merenggut hiburan mereka. 

Kesal dengan banyak para pengembang dari negeri tirai bambu, akhirnya The Pokemon Company mengajukan tuntutan sebesar 1 Triliun. 

Tuntutan tersebut dilayangkan kepada 6 perusahaan game mobile, karena pelanggaran hak cipta atau Plagiarism. 

Selain itu, Pokemon Company meminta kepada 6 perusahaan game mobile tersebut untuk meminta maaf kepada publik. 

Baca juga:  Torchlight Infinite CBT, Game Action RPG yang Paling Ditunggu

Serta, menyebarkannya di semua media sosial atas permintaan maaf tersebut. 

Salah satu game yang dituntut adalah Pocket Monster Reissue, yang sudah terbukti menggunakan hak cipta, properti dan desain. 

Kemudian, mereka pun menggunakannya sebagai alat promosi contohnya karakter dari Pikachu. 

Yang membuat komunitas bingung, mengapa hal seperti ini dapat lolos di aplikasi store atau apakah aplikasi store tidak ada aturan hak cipta sama sekali? 

Uniknya, game plagiat tersebut sudah beroperasi selama kurang lebih 7 tahun dan telah menghasilkan keuntungan mencapai Rp 600 miliar. 

Berbeda dengan di Korea Selatan, game plagiat Kimetsu No Yaiba ditutup dalam waktu 5 hari. 

Alasannya, bukan karena dituntut oleh pengembang asli melainkan serangan dari para gamernya langsung.

Baca juga:  Combo Magic Chess Terkuat Oktober 2022, Masih Assassins ?

Meskipun pengembangannya menyangkal dan menyebutkan hanya kebetulan, tetapi percuma karena game tersebut memang mirip dengan aslinya. 

Itulah sedikit informasi mengenai The Pokemon Company, tuntut 6 developer Game Mobile asal China Rp 1 Triliun karen Plagiat.