Heboh, Tangis Ketakutan Terdengar di SMAN 3 Kota Tasikmalaya

Img wa
Img wa

Heboh, Tangis Ketakutan Terdengar di SMAN 3 Kota Tasikmalaya

TASIK KOTA, ruber.id — Suara tangis ketakutan terdengar saling bersahutan di Kampus SMAN 3 Kota Tasikmalaya, Selasa (17/12/2019) pagi.

Suara tersebut berasal dari anak-anak yang sedang dikhitan masal di salah satu ruang kelas di sekolah tersebut yang sudah disulap menjadi ruang khitan.

Pantauan ruber.id, terlihat ada yang harus digendong sambil dibujuk orang tuanya. Ada juga yang terus memeluk ibunya karena takut memasuki ruang khitan.

Kepala SMAN 3 Kota Tasikmalaya Anda Sujana mengatakan, kegiatan khitanan masal ini rutin diadakan setiap dua tahun sekali sejak tahun 1997.

“Kebetulan pada tahun ini bertepatan dengan HUT SMAN 3 yang ke-37,” ungkapnya.

Baca juga:  Warga Sumedang Utara Meninggal Akibat Corona, Pasien Positif COVID-19 Tambah 10

Kali ini, sebanyak 40 anak dari berbagai wilayah di Tasikmalaya mengikuti kegiatan khitanan masal ini.

Sumber dananya berasal dari intern sekolah, sumbangan sukarela alumni, orang tua siswa dan kencleng siswa, serta sumberdana lainnya yang sifatnya sukarela.

“Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian sosial sekolah terhadap masyarakat sekitar,” ujarnya.

Kegiatan khitanan masal ini juga diapresiasi Walikota Tasikmalaya Budi Budiman yang hadir sekaligus membuka acara tersebut.

“Ini sebagai wujud nyata untuk membantu masyarakat yang kurang mampu,” ungkap Budi.

Selain untuk meringankan beban orang tua, lanjut Budi, sunat juga merupakan kewajiban bagi setiap laki-laki muslim.

BACA JUGA: Wakil Walikota Tasik Tekankan agar Masyarakat Taat Membayar Pajak

“Juga dilihat dari segi kesehatan banyak sekali faedahnya. Bukan hanya umat muslim, non muslim pun sekarang sudah mengetahui manfaat khitan,” ungkapnya.

Baca juga:  Si Melon di Pangandaran Tembus Rp25.000/Tabung

“Semoga tahun depan bisa lebih banyak lagi pesertanya dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.”

Sahlan, 45, salah satu orang tua asal Kawalu mengucapkan banyak terima kasih karena anaknya, M Naufal, 5, bisa mengikuti kegiatan khitan masal.

“Kegiatan ini banyak sekali manfaatnya. Sangat membantu. Semoga bisa kegiatan ini terus eksis diadakan,” ungkapnya.

Selain dikhitan, menurut Sahlan, anaknya juga diberi bingkisan dan uang santunan.

“Alhamdulillah, sudah dikhitan gratis, anak saya juga dapat bingkisan dan uang lumayan besar,” ujarnya senang. ayana