Pupuk Organik Memengaruhi Hasil Tanaman Petani Pangandaran

pupuk organik
PETANI di Pangandaran sedang membuat pupuk organik. smf/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Penggunaan pupuk pada tanaman menjadi salah satu faktor penting di luar dari memberikan air dan sinar matahari. Petani di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sangat diuntungkan dengan penggunaan pupuk organik, terlebih pada tanaman padi.

Kepala Dinas Pertanian Pangandaran Sutriaman mengatakan, selain harganya terjangkau, penggunaan pupuk tersebut pada tanaman padi lebih menguntungkan bagi petani. Kemudian, keuntungan hasil tanaman pun melimpah. Beras yang dikonsumsi juga bebas residu dan baik untuk kesehatan.

“Tanah yang menggunakan pupuk organik itu akan tetap subur. Hasil tanaman pun bebas residu dan hasilnya maksimal secara kuantitas, bahkan kualitasnya sangat baik. Secara ekonomi juga lebih hemat, hasil panen bisa melimpah,” kata Sutriaman, Selasa (22/6/2021).

Baca juga:  Petani Hortikultura di Pangandaran Masih Minim, Harga Sayuran Cenderung Tak Stabil

Sutriaman menuturkan, kondisi tanah saat ini sudah sangat ketergantungan pada pupuk kimia. Padahal dampaknya, hasil tanaman akan mengandung residu. Jika dikonsumsi pun buruk untuk kesehatan.

“Tanah yang menggunakan pupuk kimia, dari masa ke masa itu dosisnya harus bertambah. Beda dengan tanah yang menggunakan pupuk organik, permintaan dosis dari masa ke masanya terus berkurang,” tuturnya.

Biasanya, kata Sutriaman, untuk hamparan area tanah satu hektare, rata-rata menghasilkan padi sebanyak 5.5 ton. Namun, hasil panen padi dengan penggunaan pupuk organik bisa mencapai 8 ton.

Sutriaman menyebutkan, tanah yang mengalami peralihan penggunaan pupuk akan mengalami penurunan hasil panen terlebih dahulu. Hasil panen pertama hingga ketiga tidak akan maksimal.

Baca juga:  Ada Perda, Lahan Pertanian di Pangandaran Diklaim Tak Akan Berkurang Hingga 7 Turunan

“Tanah yang biasanya menggunakan pupuk kimia, terus beralih ke pupuk organik, dalam satu hektare hasil panen pertama kisaran 4 ton. Kemudian panen kedua 5 ton dan seterusnya. Kenaikannya secara berkala,” sebutnya. (R001/smf)

BACA JUGA: Aktivitas Pedagang Asongan dan Pelaku Wisata di Pangandaran Dibatasi