PANGANDARAN, ruber.id – Pantai Pangandaran sempat masuk dalam daftar blacklist ASITA (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies) lantaran kumuh dan kotor.
Namun kini, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia ini melihat perubahan signifikan sekaligus mengapresiasi sektor pariwisata di Kabupaten Pangandaran.
Ketua DPD ASITA Jawa Barat Budi Ardiansyah mengatakan, pihaknya sempat memasukkan Pangandaran ke daftar hitam (blacklist) lantaran kondisinya yang kumuh dan kotor.
Sewaktu itu (beberapa tahun silam), kata Budi, biro perjalanan wisata tak lagi menjual Pantai Pangandaran ke wisatawan, hanya melayani daerah Jakarta, Bandung dan Yogyakarta.
Setelah lama tak berkunjung, dirinya mengakui bahwa Pangandaran telah berubah, pantainya ditata dan terus dipercantik.
“Dulu banyak sampah dan deretan tenda biru sepanjang pantai, sekarang sudah bersih,” kata Budi kepada media di Pangandaran, Kamis (23/7/2020).
Dalam kurun waktu 4 tahun lebih, kata Budi, Bupati Pangandaran telah terbukti mampu merubah wajah kawasan pantai dengan pesat.
“Mulai dari pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum di pesisir Pantai Pangandaran, sehingga menambah daya tarik wisatawan,” ujarnya.
Pertemuan Bupati Pangandaran dengan ASITA se Jawa Barat
Rabu (22/7/2020) malam, di salah satu hotel Pangandaran, ASITA se Jawa Barat memberikan apresiasi kepada Bupati Jeje Wiradinata atas keberhasilannya merubah wajah pantai.
“Pedagang kan sudah direlokasi, jadi pantai terlihat bersih sekarang, seperti Pangandaran dahulu sebelum ada tenda-tenda biru itu,” tuturnya.
Dengan begitu, kata Budi, kini ASITA membuka ruang untuk Pangandaran sebagai daerah tujuan pariwisata yang diandalkan di Jawa Barat.
“Ke depannya kami akan menambah rute atau tujuan wisata ke Pangandaran setelah Jakarta, Bandung dan Yogyakarta,” terangnya.
Budi menyebutkan, rombongan dari kepengurusan ASITA di Jawa Barat juga menjelajah ke beberapa objek wisata lainnya yang ada di Pangandaran.
“Tadi kami ke Green Canyon, terus keliling-keliling. Salut dengan keindahan alamnya, ternyata masih banyak yang bagus,” sebutnya.
Hal itu pun membuat ASITA semakin siap untuk membantu mempromosikan pariwisata di Kabupaten Pangandaran sebagai tujuan wisata favorit di Jawa Barat.
Selain itu, pihaknya mengapresiasi dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Pangandaran ini dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. (R002/dede ihsan)
BACA JUGA: Hasil Swab 25 Pelaku Usaha Pariwisata Negatif, Pangandaran Zero Kasus COVID-19