GARUT  

Sudah 23.000 Perantau Mudik ke Garut, Jakarta Jangan Mudik Dulu

GARUT, ruber.id – Sudah 23.000. Bupati Garut Rudy Gunawan meminta perantau dari Jakarta dan wilayah zona merah COVID-19 lainnya untuk tidak mudik dulu.

Selain imbauan tersebut, Rudy mengaku sudah menyiapkan langkah penanganan COVID-19 di wilayah Garut.

Salah satunya yaitu dengan menempatkan 10 check point kesehatan di tiap wilayah perbatasan.

Langkah ini, kata Rudy, dilakukan menyusul kian masifnya penyebaran virus corona di Jawa Barat, terutama di Garut.

“Sepuluh check point itu, di antaranya di Kadungora, perbatasan Sumedang, dan check point di wilayah Selatan.”

“Untuk pengecekan kesehatan di perbatasan, dilakukan dengan dua klasifikasi.”

“Yaitu suhu tubuh normal dan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius,” ujar Rudy, Minggu (5/4/2020).

Baca juga:  Forkopimda Paseh dan Puluhan Warga di Sumedang Jalani Tes Swab

Bila suhunya di atas 38 derajat celcius, kata Rudy, maka dilakukan pengobatan di Puskesmas terdekat.

“Jika normal, boleh melanjutkan perjalanan tapi yang bersangkutan masuk ODP (Orang Dalam Pemantauan),” tambahnya.

Tak hanya dicek suhu tubuh, kata Rudy, dari gerbang masuk kecamatan juga akan kembali dilakukan pemeriksaan dan wawancara riwayat perjalanan.

“Sebelum datang ke Garut agar dicek kesehatannya. Di mana ia merantau, jangan sampai ke Garut membawa penyakit,” kata Rudy.

Bupati Garut, Rudy menyebutkan, perantau dari Garut tercatat ada sekitar 75.000 orang. Di mana, 23.000 di antaranya sudah masuk ke Garut.

“Kami berusaha agar mereka tidak datang ke Garut, dan keluarganya kami jamin kebutuhan hidupnya,” jelasnya. (F011/Fey)

Baca juga:  Cegah Penyebaran Corona, Ini Permintaan TNI/Polri kepada Pengelola Toko di Sumedang

BACA JUGA: Cegah Corona, Forkopimda Banyuresmi Garut Jaga Ketat Wilayah Perbatasan