Sempat Dibantu Presiden Jokowi, Gadis Lumpuh di Pangandaran Ini Sudah 6 Bulan Tak Mampu Berobat

Img
GADIS lumpuh asal Pangandaran, Irma Sukmawati, bersama ibunya membutuhkan bantuan dari dermawan. dede/ruang berita
GADIS lumpuh asal Pangandaran, Irma Sukmawati, bersama ibunya membutuhkan bantuan dari dermawan. dede/ruang berita

PANGANDARAN, ruber — Irma Sukmawati, 19, gadis asal Dusun Mekarsari Rt03/04 Desa Cimindi, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran menderita penyakit lumpuh sejak usia tujuh bulan.

Sejak divonis penyakit lumpuh, Irma harus menjalani pengobatan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciamis setiap dua pekan sekali untuk mengganti selang sebagai alat bantu makan, minum dan obat kejang.

Akan tetapi, sudah enam bulan terakhir ini Irma tak berobat karena terkendala biaya.

Ibu Irma, Sumiati, 49, mengaku sudah tak mampu membawa anaknya untuk berobat ke RSUD Ciamis, sejak enam bulan terakhir.

Baca juga:  Perkantoran Disterilisasi, Pegawai di Pangandaran WFH 10 Hari

“Kalau pengobatan sepenuhnya tidak dikenakan biaya, tapi kami sering kebingungan untuk ongkos perginya,” katanya kepada ruber, Senin (22/7/2019).

Terlebih, kata Sumiati, dirinya harus mendapatkan obat kejang untuk anaknya yang hanya ada di Ciamis.

Meski begitu, dirinya terpaksa mengganti selang alat bantu anaknya setiap dua pekan sekali di rumahnya.

“Selang ini tidak bisa lepas dari hidung anak saya, karena makan, minum dan masuk obat melalui selang,” tuturnya.

Sumiati menceritakan, pada bulan April 2018 lalu, dirinya mendapatkan bantuan berupa uang dari Presiden Jokowi di sela-sela acara peresmian Keramba Jaring Apung (KJA) di Pelabuhan Cikidang.

“Waktu itu tim dari kepresidenan memberikan uang sebesar Rp10 juta untuk biaya operasional pengobatan dan pembelian kursi roda untuk anak saya,” terangnya.

Baca juga:  Delapan Raperda di Pangandaran Jadi Propemperda 2022

Sumiati mengungkapkan, saat ini dirinya hanya berharap ada bantuan dari pihak Pemkab Pangandaran, maupun para dermawan untuk membantu melancarkan pengobatan ke RSUD Ciamis.

“Kami hanya bingung untuk perginya saja, kalau soal obat sudah ditanggung BPJS,” ucapnya. dede ihsan

loading…