NEWS, ruber.id – Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan, Pulau Kalimantan pernah mengalami sejumlah gempa bumi signifikan yang menimbulkan kerusakan cukup besar.
Berdasarkan data dari Katalog Gempa BMKG, tercatat sedikitnya sepuluh peristiwa gempa merusak yang mengguncang wilayah ini sejak awal abad ke-20 hingga 2025.
Berikut rangkuman sejarah gempa merusak yang pernah terjadi di Kalimantan.
Gempa dan Tsunami Sangkulirang, Kalimantan Timur (14 Mei 1921)
Guncangan besar dengan intensitas VII–VIII MMI menyebabkan kerusakan sedang hingga berat di berbagai bangunan.
Bahkan, gempa ini memicu tsunami yang menerjang wilayah pesisir dan muara Sungai Sangkulirang.
Gempa Tarakan, Kalimantan Utara (19 April 1923)
Gempa berkekuatan M7,0 ini menimbulkan guncangan sangat kuat dan merusak banyak rumah serta menimbulkan rekahan tanah di Tarakan.
Gempa Tarakan, Kalimantan Utara (14 Februari 1925)
Getaran dengan intensitas VI–VII MMI kembali mengguncang Tarakan, menyebabkan banyak rumah warga rusak berat.
Gempa Tarakan, Kalimantan Utara (28 Februari 1936)
Dengan magnitudo M6,5, gempa ini menjadi yang ketiga dalam kurun waktu 13 tahun dan kembali mengakibatkan kerusakan bangunan di Tarakan.
Gempa Pulau Laut, Kalimantan Selatan (5 Februari 2008)
Berkekuatan M5,8, gempa ini berpusat di Selat Makassar dan terasa kuat di Pulau Laut, Pulau Sebuku, hingga Batulicin.
Beberapa gedung di Kotabaru dilaporkan mengalami retakan akibat getaran.
Gempa Tarakan (21 Desember 2015)
Gempa laut M6,1 yang dipicu oleh aktivitas Sesar Tarakan ini menimbulkan kerusakan pada puluhan rumah di Tarakan.
BMKG mencatat, hingga 16 kali gempa susulan setelah kejadian utama.
Gempa Kendawangan (24 Juni 2016)
Gempa M5,1 ini berpusat di lepas pantai Kendawangan dan menimbulkan guncangan kuat di sejumlah daerah. Seperti Tapah, Ketapang, dan Matan Hilir Selatan.
Beberapa rumah, dilaporkan mengalami kerusakan ringan.
Gempa Katingan (14 Juli 2018)
Gempa M4,2 dirasakan di Katingan, Kasongan, dan Batutinggi dengan intensitas III–IV MMI.
Satu rumah warga, dilaporkan rusak ringan akibat guncangan.
Gempa Banjar (13 Februari 2024)
Gempa dangkal M4,8 yang dipicu Sesar Meratus menyebabkan ratusan rumah rusak di Kabupaten Banjar.
Guncangan dirasakan hingga Banjarmasin, Rantau, dan Palangkaraya.
Gempa Tarakan (5 November 2025)
Gempa terbaru berkekuatan M4,8 mengguncang Tarakan dengan pusat di laut pada kedalaman 10 km.
Guncangan terasa kuat di Tarakan dan sekitarnya, mengakibatkan dua rumah rusak berat, dua rumah rusak sedang.
Selain itu, tiga pusat perbelanjaan terdampak di kawasan Kampung Empat dan Mamburungan.
Daryono menegaskan, meskipun Kalimantan relatif jarang mengalami gempa besar dibanding wilayah lain di Indonesia, sejarah mencatat bahwa aktivitas sesar lokal.
Seperti Sesar Tarakan, Sesar Meratus, dan beberapa sesar aktif di dasar laut tetap berpotensi memicu gempa merusak.
“Catatan sejarah ini, penting sebagai pengingat bahwa Kalimantan bukan wilayah bebas gempa.”
“Kesiapsiagaan masyarakat dan penguatan bangunan tetap perlu dilakukan,” ujar Daryono. ***






