Sadesha, 231 Santri Diutus Wakili Desa di Sumedang ke Provinsi

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Sebanyak 231 santri utusan Kabupaten Sumedang akan mengikuti pelatihan Satu Desa Satu Hafiz (Sadesha) yang dislenggarakan Pemprov Jawa Barat.

Para santri yang akan mengikuti Sadesha ini dilepas secara langsung oleh Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir, di Pendopo Setda Sumedang, Minggu (13/12/2020).

Ketua Jami’yyatul Qurra wal-Huffadz (JQH) Kabupaten Sumedang Ustaz Uwat Wahyudin mengatakan, tahun 2020, para peserta pelatihan Sadesha se-Jawa barat sebanyak 4500 hafiz.

“Peserta tahun 2020 sebanyak 231 orang dari pondok pesantren se-Kabupaten Sumedang,” ucapnya.

Uwat menjelaskan, program ini diharapkan dapat diterapkan di Kabupaten Sumedang dengan menerapkan satu kampung satu hafiz.

“Pelaksana pelatihan Sadesha bertempat di Hotel Astria Graha Bandung, dan akan dilaksanakan selama 3 hari dari 14-16 Desember 2020,” jelasnya.

Baca juga:  Edarkan Obat Keras Terlarang, Warga Cisitu Sumedang Ditangkap Polisi

Di tempat yang sama, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir mengapresiasi dan menyambut baik program Sadesha yang diinisiasi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini.

Tujuan Sadesha, sambung Dony, untuk melahirkan generasi Qurani, yang memakmurkan agama di tiap desa.

“Hari ini, kami melepas sebanyak 231 hafiz dari Kabupaten Sumedang untuk ikut pelatihan Sadesha.”

“Saya berharap, hasilnya nanti para santri mampu memberikan kemanfaatan bagi masyarakat untuk mengajar di tiap desa,” ucapnya.

Dony menyampaikan terima kasih kepada orangtua, guru, dan pembimbing yang telah menghantarkan para peserta dalam meraih kesuksesan.

Dony juga berharap seluruh stakeholders mampu mewujudkan Sadesha dan mendukung program Sumedang Simpati.

“Saya harap, dengan adanya program Sadesha ini bisa menjadi bagian solusi untuk umat. Oleh karena itu, program ini harus terus ada dan dikembangkan,” tuturnya.

Baca juga:  Sumedang Catatkan 26 Kasus COVID-19 Baru, 13 di Antaranya dari Conggeang

Dony berpesan, semua program kegiatan yang mendukung visi Sumedang Simpati. Khususnya Sumedang Agamais dapat terus berjalan dan ditingkatkan.

“Ada beberapa program pemerintah yang sudah kami laksanakan, mulai dari Magrib Mengaji, Subuh Berjamaah, Koperasi Syariah, ruang kelas baru bagi pondok pesantren, digital library dan masih banyak lagi.”

“Semuanya, bertujuan agar masyarakat Sumedang memahami serta mengamalkan Alquran,” jelasnya. (R003)

BACA JUGA: Tingkatkan Kepesertaan, BPJAMSOSTEK Jalin MoU dengan Pemkab Sumedang