Ratusan Warga Pangandaran Cari Kerja ke Luar Daerah

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Sebanyak 341 warga Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat lebih memilih mencari kerja ke luar daerah. Rata-rata daerah yang dituju mereka seperti Bekasi, Karawang dan Bandung.

Rincian tersebut terdiri dari lulusan Strata 1 sebanyak 70 orang, lulusan SLTA sebanyak 244 orang, lulusan SLTP sebanyak 1 orang dan lulusan SD sebanyak 21 orang.

Kasi Tenaga Kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi Pangandaran Suparman mengatakan, daerah tujuan pencari kerja rata-rata ke Bekasi, Karawang dan Bandung.

“Sejak Januari 2021 pencari kerja perempuan tercatat 190 orang sedangkan laki-laki tercatat 151 orang,” kata Suparman saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (10/4/2021).

Suparman menambahkan, pencari kerja lulusan SLTA asal Pangandaran mayoritas melamar ke toko moderen, perhotelan dan restoran.

Baca juga:  Pajak Hotel Minim, Ini Upaya Dilakukan Pemkab Pangandaran

“Mereka berpendapat gaji pelayan toko moderen, perhotelan dan restoran diluar daerah lebih menjanjikan,” tambahnya.

Sedangkan untuk pencari pekerjaan lulusan Strata 1 biasanya melamar ke perkantoran sesuai dengan jurusan kuliah.

“Pencari pekerjaan lulusan SLTA juga banyak yang memilih melamar ke perusahaan toko moderen untuk ditugaskan di Kabupaten Pangandaran,” terang Suparman.

Sementara untuk Calon Pekerja Migran Indonesia atau CPMI sejak Januari 2021 hingga April 2021 tercatat sebanyak 18 orang.

“CPMI ini ada yang berangkat secara mandiri dengan memiliki akses diluar negeri ada juga yang melalui perusahaan,” jelasnya.

Adapun negara tujuan CPMI di antaranya Hongkong, Singapura, Malayasia dan Arab Saudi.

“Untuk CPMI tujuan Hongkong tercatat 7 orang, tujuan Singapura 9 orang, tujuan Malayasia 1 orang dan tujuan Arab Saudi 1 orang,” sambungnya.

Baca juga:  DPRD Pangandaran dan Serikat Rakyat Marhaen Tolak Impor Beras

Pemohon pembuat kartu pencari kerja kembali meningkat setelah pergantian tahun 2020 ke tahun 2021.

“Kondisi Pandemi Covid-19 yang terjadi berdampak pada menurunnya pembuat kartu pencari pekerjaan sejak Maret 2020 hingga Desember 2020,” tutur Suparman.

Suparman berpendapat beberapa aktivitas pekerjaan di perkotaan sudah kembali lagi berangsur stabil karena banyak yang membuka lowongan kerja. (R001/smf)