Profil Raja Charles III: Perannya Memimpin Monarki Inggris Setelah Didiagnosa Idap Kanker

Profil Raja Charles III
King Charles III. Foto from wikipedia

KOPI PAGI, ruber.id – Setelah didiagnosa mengidap kanker pada Febuari 2024, kondisi kesehatan Raja Charles III menjadi perhatian serius publik dan keluarga kerajaan.

Hingga saat ini, pihak Istana Buckingham belum memberikan banyak rincian tentang jenis kanker yang dideritanya.

Namun, sejumlah sumber menyebutkan bahwa Charles menjalani perawatan intensif sejak diagnosis tersebut.

Meskipun demikian, Raja Charles III tetap berusaha menjalankan tugas-tugas kerajaan sejauh kemampuannya, meski aktivitasnya lebih terbatas dibandingkan sebelumnya.

Dokter-dokter pribadi raja terus memantau kondisinya dan memastikan bahwa ia mendapatkan perawatan medis terbaik.

Publik Inggris dan masyarakat global memberikan dukungan dan doa untuk kesembuhan Raja Charles III.

Beberapa kegiatan kerajaan yang lebih berat telah diambil alih oleh Pangeran William, putra sulungnya, yang diharapkan semakin mempersiapkan dirinya sebagai penerus takhta.

Sementara itu, Camilla, Permaisuri, terus mendampingi Charles dalam setiap fase pengobatannya.

Hingga kini, kondisi Charles diyakini stabil, meskipun ia masih dalam proses pemulihan.

Pihak kerajaan, terus menyampaikan informasi secara berkala mengenai perkembangan kesehatannya, sambil tetap menjaga privasi keluarga.

Keberanian dan keteguhan Raja Charles III dalam menghadapi penyakit ini mendapat banyak pujian, baik dari rakyat Inggris maupun dari para pemimpin dunia.

Baca juga:  Pondok Pesantren Asyrofuddin, Pertama dan Tertua di Sumedang

Profil Raja Charles III

Raja Charles III, yang lahir dengan nama lengkap Charles Philip Arthur George pada 14 November 1948, adalah raja Inggris dan kepala negara dari 15 negara persemakmuran.

Ia naik takhta pada 8 September 2022 setelah wafatnya ibunda tercintanya, Ratu Elizabeth II.

Sebagai putra sulung, Charles adalah pewaris takhta terlama dalam sejarah Inggris, menunggu lebih dari 70 tahun untuk menjadi raja.

Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan

Charles lahir di Istana Buckingham, dan dibesarkan dalam lingkungan kerajaan yang penuh disiplin.

Ia, merupakan putra dari Pangeran Philip, Duke of Edinburgh, dan Ratu Elizabeth II.

Charles, menghabiskan masa kecilnya dengan pendidikan yang ketat.

Berbeda dari tradisi keluarga kerajaan sebelumnya, Charles dikirim ke sekolah umum.

Ia pertama kali bersekolah di Hill House School, London, kemudian melanjutkan ke Cheam School dan Gordonstoun, sekolah di Skotlandia yang juga menjadi tempat ayahnya menempuh pendidikan.

Selain pendidikan di Inggris, Charles sempat menghabiskan waktu di Timbertop, sebuah sekolah di Australia, sebagai bagian dari pendidikannya.

Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah, Charles belajar di Universitas Cambridge.

Di mana, ia meraih gelar sarjana di bidang arkeologi dan antropologi pada tahun 1970.

Baca juga:  Sepasang Anak Muda Sumedang Ini, Jadi 7 Penulis Terbaik PPI TV Dunia

Peran sebagai Pangeran Wales

Sejak usia muda, Charles sudah dipersiapkan untuk tugas kerajaan.

Pada 1969, ia resmi dinobatkan sebagai Pangeran Wales, gelar yang diberikan kepada pewaris takhta Inggris.

Selama menjadi Pangeran Wales, Charles sangat aktif dalam berbagai kegiatan filantropi. Terutama dalam isu-isu lingkungan, seni, arsitektur, dan kesejahteraan sosial.

Ia mendirikan berbagai yayasan amal, salah satunya adalah The Prince’s Trust, yang telah membantu ribuan anak muda Inggris untuk mengembangkan keterampilan dan memulai bisnis.

Kehidupan Pribadi

Charles menikah dengan Lady Diana Spencer pada 29 Juli 1981, dalam upacara pernikahan yang mewah dan disaksikan oleh jutaan orang di seluruh dunia.

Dari pernikahan tersebut, mereka memiliki dua putra, Pangeran William dan Pangeran Harry.

Namun, hubungan Charles dan Diana mengalami banyak tekanan, yang berujung pada perceraian pada 1996, setahun sebelum kematian tragis Diana pada 1997.

Pada 9 April 2005, Charles menikah kembali dengan Camilla Parker Bowles, yang kemudian dianugerahi gelar Permaisuri saat Charles naik takhta.

Raja Charles III dan Pandangan Masa Depan

Sebagai raja, Charles membawa serta pengalaman panjang dalam pelayanan publik dan advokasi lingkungan.

Baca juga:  Kapten Naseh, Pahlawan asal Tasikmalaya yang Berbahaya

Ia dikenal sebagai pendukung setia isu-isu lingkungan dan perubahan iklim, jauh sebelum topik tersebut menjadi perhatian global.

Charles diperkirakan akan mendorong agenda-agenda yang berfokus pada keberlanjutan, pelestarian budaya, serta kesejahteraan masyarakat di era pemerintahannya.

Meski pandangan politiknya sering kali tidak terucap secara langsung, Charles telah menunjukkan minat besar terhadap isu-isu sosial.

Kepekaannya terhadap masalah global seperti krisis iklim, ketidaksetaraan sosial, dan pelestarian budaya menjadikannya sosok raja yang relevan dalam menghadapi tantangan dunia modern.

Era Baru

Dengan naiknya Charles ke takhta, Inggris memasuki era baru setelah berakhirnya periode panjang Ratu Elizabeth II.

Meskipun ada ekspektasi besar pada kepemimpinannya, banyak yang berharap Charles akan membawa monarki Inggris ke arah yang lebih inklusif dan modern, sejalan dengan perubahan zaman.

Sebagai Raja Charles III, ia mewarisi tanggung jawab besar dalam menjaga kestabilan monarki Inggris dan menghadapi dinamika politik serta sosial dunia.

Visinya yang berfokus pada lingkungan dan masyarakat, diharapkan mampu mengukir warisan yang kuat dan positif bagi generasi mendatang.

Dengan pengalamannya yang kaya, Charles dipandang sebagai raja yang berpotensi menjadi pendorong perubahan, sembari tetap menjaga tradisi panjang monarki Inggris.***