Prihatin! Minat Baca di Pangandaran Masih Sangat Rendah

Img
WARGA Pangandaran cenderung pilih gadget ketimbang membaca buku. ils/net

PANGANDARAN, ruberMinat baca  masyarakat di Kabupaten Pangandaran masih sangat rendah. Bahkan, kalah dengan keberadaan gadget dengan perkembangan internetnya.

Saat ini, anak-anak maupun orang dewasa lebih gandrung berselancar di dunia maya.

Penulis buku asal Kabupaten Pangandaran Sobirin mengatakan, jika dilihat dari kelengkapan ilmu, kepastian informasi dan dokumen, buku masih jauh lebih unggul dibandingkan internet.

“Tak dapat dimungkiri banyak orang makin malas membaca buku, maka masyarakat harus dipacu terus agar minat baca lebih tinggi,” katanya kepada ruber, Rabu (20/3/2019).

Sobirin menuturkan, kemajuan suatu daerah bisa dilihat dari aktivitas masyarakatnya di perpustakaan.

“Kalau warganya banyak melakukan aktivitas di perpustakaan, bisa dibilang daerah tersebut sudah maju,” tuturnya.

Baca juga:  Pemkab Ciamis Belum Serahkan 2 Aset BUMD ke Pangandaran

Tak hanya itu, kata Sobirin, dorongan dari guru di sekolah juga akan berpengaruh besar terhadap minat baca peserta didik.

“Contoh, para guru di sekolah bisa memberikan banyak soal essai ketimbang pilihan ganda, agar mereka terdorong untuk mencari referensi yang lebih lengkap, yaitu dari buku.”

“Insya Allah, rasa ingin tahu mereka lebih tinggi. Dan akan terbiasa untuk meningkatkan daya pikirnya, karena informasi lebih lengkap ada di buku,” ucapnya.

Sobirin menyebutkan, geliat gerakan literasi di Kabupaten Pangandaran dinilai sudah cukup bagus.

Hal itu terbukti semakin banyaknya kegiatan yang berkaitan dengan gerakan literasi akhir-akhir ini.

“Banyaknya kegiatan literasi dan juga ruang baca di beberapa tempat umum, itu menunjukkan tren positif gerakan literasi di Pangandaran,” sebutnya.

Baca juga:  Bupati Pangandaran Kesal, Gaji Karyawan Hotel Masih di Bawah UMK

Sobirin menambahkan, aktivitas para pelajar dan komunitas di Pangandaran sudah lumayan bagus, hanya minat baca masyarakat umum masih kurang.

“Jumlah buku yang tersimpan di ruang baca sudah cukup banyak, bahkan mencapai 4000 hingga 6000 eksemplar,” tambahnya. dede ihsan

WARGA Pangandaran cenderung pilih gadget ketimbang membaca buku. ils/net
loading…