Pet Shop di Sumedang Diresahkan Maraknya Penjual Kucing Hasil Curian

Pet shop di Sumedang
PENCURIAN kucing marak terjadi. Hal ini dikeluhkan pet shop di Sumedang. ils/net

BERITA SUMEDANG, ruber.id Makin sulitnya perekonomian membuat manusia menghalalkan segala cara untuk bertahan hidup. Kali ini marak pencurian kucing membuat resah pemilik pet shop di Sumedang.

Termasuk para pencuri kucing dengan mudahnya memperjualbelikan kucing hasil curian. Di Sumedang, kondisi ini sudah meresahkan masyarakat.

“Di sini banyak penjual kucing yang mencurigakan dan banyak pula pengaduan masyarakat yang mencari kucingnya yang hilang,” ujar Candra kepada ruber di pet shop miliknya.

Menurutnya, kejadian seperti ini tidak hanya sekali dua kali terjadi. Bahkan hampir tiap bulan selalu ada seseorang yang menjual kucing yang mencurigakan ke pet shop miliknya.

“Sebelum kami menerima penjualan kucing, kami selalu cek atau melakukan tes terlebih dahulu. Baik tes kesehatan maupun tes perilaku penjual,” katanya.

Baca juga:  Kades di Pangandaran Belum Paham Pengelolaan Keuangan

Menurut Candra, salah satu ciri hasil curian yang diperdagangkan, biasanya sang penjual tidak hafal terhadap perilaku atau karakter kucing yang akan dia jual. Jika ciri tersebut mulai terlihat, Candra mengaku tidak membelinya.

“Mungkin karena penjual tersebut tidak terlalu mengerti kucing, mereka kadang menjual yang kurang sehat. Tapi ketika saya tanya dia mengaku bahwa kucingnya tidak sakit. Itu merupakan ciri-ciri yang paling sering ditampilkan oleh penjual hasil curian,” sebutnya.

Terkadang, kata Candra, banyak warga sekitar yang mencari kucingnya yang hilang ke tempat pet shop miliknya tersebut.

“Banyak sekali yang ke sini, karena mereka juga sudah menduga kalau pencuri selalu menjual kucing hasil curiannya ke pet shop manapun. Yah, begitulah,” ucapnya lagi.

Baca juga:  Sejak Viral di Media Sosial, Sungai Cihonje Sumedang Dipenuhi Pengunjung

Candra berharap, para penjual hasil curian tersebut segera diberi kesadaran. Karena, itu sangat merugikan berbagai pihak.

“Masih banyak cara untuk mengatasi masalah ekonomi yang kita hadapi, dari pada harus menggunakan cara yang merugikan orang lain,” terangnya.

Candra menyebutkan, banyak pemelihara yang sudah menganggap kucingnya sebagai keluarganya. Dan itu, hanya bisa dirasakan oleh pemiliknya. Bisa dibayangkan bagaimana jika kehilangan sesuatu yang sangat dicintai.

“Semoga mereka segera disadarkan, dan hal seperti ini tak terjadi lagi,” harapnya. qin/mg