Personel Motekar KB di Pangandaran Belum Merata

Img
Praktek Medis Operasi Pria (MOP). ist./ruang berita

PANGANDARAN, ruber —  Kesadaran pria untuk menjadi peserta KB di Kabupaten tergolong rendah, Hal itu dilatarbelakangi belum meratanya personil motivator ketahanan keluarga (Motekar) KB tingkat desa.

Saat ini, personel motekar KB di Kabupaten Pangandaran hanya ada 14 orang dari 93 Desa se-Kabupaten Pangandaran. Ruang geraknya pun baru sampai di tingkat kecamatan.

Kepala Bidang Keluarga Berencana di Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) Dudung mengatakan, ada 2 jenis KB untuk pria, di antaranya medis operasi pria (MOP) dan kondom (KND).

“Hasil evaluasi kami, jika peserta KB pria ingin meningkat, harus sampai di tingkat desa,” kata Dudung.

Dudung menambahkan, berdasarkan data yang tercatat, peserta KB pria jenis MOP sebanyak 212 orang, sedangkan peserta KB pria jenis KND tercatat 1080 orang.

Baca juga:  Gelar Pilkades Serentak 2019, Pemkot Banjar Alokasikan Rp816 Juta

“Kepesertaan KB pria memang ada ketentuannya, di antaranya sudah memiliki 3 anak dan berumur 35 tahun,” tambah Dudung.

Selain itu, peserta KB pria mendapat perlakuan lebih, karena mendapat uang jatah hidup senilai Rp150 ribu selama satu minggu sebagai pengganti nafkah keluarga selama masa penyembuhan setelah operasi.

Sementara Sekretaris Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A) Kabupaten Pangandaran Tonton Guntari mengatakan, dari 10 Kecamatan se-Kabupaten Pangandaran, peserta KB pria jenis MOP tertinggi terdapat di Kecamatan Langkaplancar.

“Peserta KB pria MOP di Kecamatan Langkaplancar tercatat 135 orang, sedangkan KND tercatat 49 orang,” kata Tonton.

Tonton menambahkan, untuk peringkat kedua, peserta KB pria MOP di Kecamatan Mangunjaya sebanyak 57 orang, sedangkan pengguna KB jenis KND tercatat 105 orang. smf

Baca juga:  Impikan Akses Jalan Layak, Terwujud Melalui TMMD Sumedang
Foto: Praktik Medis Operasi Pria (MOP) oleh personel Motekar KB. ist./ruang berita