Pergerakan Tanah di Sumedang, Sawah Milik 12 Warga Pamulihan Tergerus Longsor

Screenshot video player
DETIK-detik pergerakan tanah di Cijeruk, Pamulihan, Sumedang terekam kamera ponsel warga, Minggu pagi. Screenshoot/ruber.id

PAMULIHAN, ruber.id – Bencana pergerakan tanah merusak sawah milik warga di Desa Cijeruk, Kecamatan Pamulihan, Sumedang, Minggu (3/5/2020).

Sejumlah warga mengabadikan video detik-detik pergerakan tanah tersebut hingga viral di media sosial Facebook.

Warga setempat, Somantri menyebutkan, saat kejadian ia tengah berada di sawah.

Saat itu, kata dia, terdengar gemuruh hingga tak lama terlihat tanah bergerak dan merusak sejumlah sawah milik warga.

“Awalnya saya dengar suara gemuruh, selanjutnya saya langsung bergerak menjauh dari sawah dan melihat langsung terjadinya pergerakan tanah yang menimbun sawah milik warga,” ucapnya.

Somantri menjelaskan, kejadian ini terjadi sekitar jam 08.00 WIB. Beruntung, saat kejadian, petani belum banyak terlihat di lokasi.

Baca juga:  Seorang Ibu di Sumedang Tewas Tertimpa Longsor

“Untungnya belum ada warga yang datang ke sawah. Setelah kejadian itu baru warga mulai berdatangan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Cijeruk Bastaman Rudi Darsono mengatakan, pergerakan tanah tersebut menimbun sawah milik 12 warga.

Tanah bergerak, kata dia, terjadi sepanjang 100 meter dengan ketinggian 30 meter.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya kerugian material yang belum bisa ditaksir,” sebutnya.

Menurutnya, sawah warga ini baru ditanami padi.

Sehingga, petani harus mengalami kerugian karena gagal panen akibat tergerus dan tertimbun longsor.

Sawah tersebut, kata dia, diketahui milik Ade seluas 200 bata, Ukri (Alm) yang dikelola anaknya Ase seluas 120 bata.

Baca juga:  Dua Pengedar Tembakau Gorila Ditangkap Polres Sumedang

Kemudian, Sukmara seluas 35 bata, Oyod seluas 35 bata, Eras seluas 70 bata, Entu Seluas 10 bata.

Rudiuas 50 bata, Somantri seluas 35 bata, Rohya 10 seluas bata, Ahri 10 seluas bata, Inen seluas 10 bata dan dan Kusnadi seluas 10 bata.

“Pergerakan tanah di desa kami ini (Cijeruk, Pamulihan) terjadi akibat hujan deras yang mengguyur ditambah lahan di lokasi labil,” ungkapnya. (R003)

BACA JUGA: Tebing 10 Meter Longsor di Cisarua Sumedang, Akses Jalan Terputus