Penataan Pantai Barat Pangandaran, Indah Tapi Tak Ramah Disabilitas

PENATAAN Pantai Barat Pangandaran, Indah Tapi Tak Ramah Disabilitas, Kamis (26/9/2019). d2/ruber.id
Penataan Pantai Barat Pangandaran, Indah Tapi Tak Ramah Disabilitas

PANGANDARAN, ruber.id — Proyek penataan Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menyita banyak perhatian karena dinilai tak ramah disabilitas (berkebutuhan khusus).

Pasalnya, salah satu pemasangan fasilitas trotoar atau pemasangan jalan pemandu (guiding block) bagi penyandang disabilitas tidak sesuai dengan aturan.

Proyek tersebut dilaksanakan oleh PT Moza Cahaya Mandiri.

Pemerhati Disabilitas asal Pangandaran Iwan mengaku, dirinya menyayangkan pemasangan trotoar di Pantai Barat tidak memperhatikan penyandang disabilitas.

Lantaran pemasangan jalan pemandu tersebut hanya menggunakan satu motif jalan pemandu, yakni motif panjang (garis kuning bertekstur timbul di tengahnya).

Baca juga:  Hari Kedua Objek Wisata Buka, Begini Arus Lalu Lintas Kalipucang Pangandaran

“Jelas itu membahayakan penyandang disabilitas yang menggunakan jalan pemandu. Harusnya kan ada motif bulat atau totol sebagai tanda untuk berhenti sejenak atau sentra saat belokan atau perempatan.”

“Motif (bulat atau totol) itu juga bisa dipakai saat jalan menanjak atau turunan. Ini kan tidak ada, motifnya panjang saja. Parahnya lagi di atas trotoar itu terhambat pohon sehingga berpotensi mencederai tunanetra,” katanya kepada ruber, Kamis (26/9/2019).

Iwan menuturkan, dalam pembangunan fasilitas umum sejatinya ketersediaan aksesibilitas mutlak diperhatikan, karena akan membantu disabilitas untuk bisa melakukan pekerjaan dan aktivitas sama seperti non-disabilitas.

“Aksesibilitas yang dibutuhkan untuk masing-masing disabilitas tentu berbeda, sesuai dengan hambatan yang dimilikinya,” tuturnya.

Selain itu, kata Iwan, penggunaan jalan pemandu disabilitas tidak hanya untuk tunanetra, melainkan ada juga yang menggunakan kursi roda.

Baca juga:  DPRD Pangandaran Bahas Penerapan Protokol Kesehatan di Pondok Pesantren

“Pengurangan derajat kemiringan juga perlu diperhatikan untuk mempermudah yang menggunakan kursi roda,” ujarnya.

Iwan meminta, kondisi trotoar yang sudah ada dan menyalahi aturan agar segera diperbaiki sehingga ramah disabilitas.

BACA JUGA:

Nelayan Pangandaran Akan Gelar Tradisi Hajat Laut Masyarakat Basisir

“Sebelum kesalahannya terlalu jauh, sebaiknya segera diperbaiki. Karena kalau sudah jauh biayanya akan semakin besar,” ucapnya. dede ihsan