Pemprov Jabar Siapkan 126 Posko Mudik, Pemudik Disarankan Gunakan Jalur Selatan

Pemprov Jabar Siapkan 126 Posko Mudik, Pemudik Disarankan Gunakan Jalur Selatan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri rapat koordinasi persiapan mudik lebaran 2022 bersama Forkopimda di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (19/4/2022). ist/ruber.id

BERITA JABAR, ruber.id – Pemrpov Jawa Barat sudah menyiapkan langkah antisipasi terhadap lonjakan pemudik di tengah pandemi Covid-19.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan 14.9 juta pemudik diperkirakan akan masuk ke wilayah Jabar.

Sementara, yang keluar Jabar mencapai 9.2 juta orang.

Jumlah itu merupakan bentuk akumulasi warga, karena sudah 2 tahun mudik ditiadakan pemerintah mengingat kasus Covid-19 dalam dua tahun terakhir yang masih tinggi.

“Dari total 85.5 juta pemudik nasional, yang akan mudik ke Jabar sekitar 14.9 juta. Tentu kita terus siaga karena sudah dua tahun warga tidak mudik,” ucap Kang Emil (Sapaan Ridwan Kamil). Usai rapat koordinasi persiapan mudik Lebaran 2022, bersama Forkopimda di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (19/4/2022).

Siapkan 126 Posko Mudik, Pemudik Disarankan Gunakan Jalur Selatan

Kang Emil menuturkan, untuk mengelola pergerakan massa sebanyak itu, harus dilakukan secara terpadu dengan berbagai pihak.

Pemprov Jabar menyiapkan 126 posko mudik tersebar di berbagai wilayah. Jumlah ini belum termasuk 337 posko yang disiapkan Polda Jabar yang akan hadir selama arus mudik-balik.

Baca juga:  Ini 3 Pemicu Angin Puting Beliung di Rancaekek Bandung

“Persiapannya ada 500 lebih posko sudah disiapkan oleh Pemprov dan Polda Jabar,” ucapnya.

Untuk sistem manajeman arus mudik, sesuai arahan pemerintah pusat. Tanggal 28, 29, 30 April 2022 arus lalu lintas dari arah Jakarta via tol ke arah timur ditetapkan menjadi satu arah.

Sementara, pemudik dari Bandung disarankan menggunakan jalur arteri atau nontol.

Kang Emil mengimbau kepada pemudik yang melintasi Jabar agar tidak semua menggunakan jalur utara.

Sesuai arahan Menteri PUPR, jalur selatan Jabar agar bisa dimanfaatkan pemudik yang kondisi jalannya pun representatif sehingga bisa mengurai kepadatan di utara.

Seperti diketahui, selain tujuan mudik, Jabar juga merupakan perlintasan mudik menuju Jateng dan Jatim.

“Agar tidak semuanya lewat jalur utara, kemarin Pak Menteri PUPR menyampaikan jalur Jabar selatan bisa mulai dipromosikan supaya tidak semua menuju arah timurnya lewat jalur utara,” tutur Kang Emil.

Baca juga:  Hari Jadi Ke-495 Indramayu, Pemkab Indramayu Luncurkan Program Keringanan dan Penghapusan Sanksi Administrasi Pajak Daerah

Siapkan Rest Area

Pihaknya juga menyiapkan sejumlah rest area di berbagai titik bagi pemudik berjarak jauh dengan durasi maksimal 30 menit.

Selain untuk memulihkan stamina, rest area juga berfungsi untuk pemeriksaan kendaraan.

“Keberadaan rest area cukup penting untuk pemudik berjarak jauh, tidak hanya untuk keperluan bengkel, tapi pemulihan stamina juga,” ujar Kang Emil.

Namun, kata Kang Emil, bila semua pemudik berpikir akan mampir ke rest area, untuk berbuka puasa maka dipastikan fasilitas tidak akan mampu menampung.

Untuk itu, Kang Emil mengimbau pemudik untuk menyiapkan mandiri makanan berbuka puasa di kendaraan masing-masing.

“Imbauan saya kepada pemudik di kendaraannya dibekali makanan mencukupi dan semua hal emergency. Sehingga kalau tidak bisa ke rest area karena terbatas, maka kenyamanan buka di jalan dan lainnya masih bisa dilakukan,” imbaunya.

Kendati tahun ini pemerintah sudah kembali memperbolehkan mudik, namun protokol kesehatan COVID-19 tetap harus dijaga karena kasus masih ada.

Baca juga:  Hari Ketiga, Pencarian Bocah Cianjur Belum Berhasil

Kang Emil mengimbau pemudik sudah melakukan vaksinasi dosis lengkap. Khusus untuk pemudik asal daerah yang kasusnya tinggi, vaksinasi booster sangat disarankan.

“Jadi kami imbau pastikan dulu sudah vaksin penuh dan lebih baik lagi sudah booster khususnya pemudik yang berasal dari daerah yang kasusnya tinggi,” ucapnya.

Siapkan 3000 Dosis Vaksin untuk Pemudik

Dinas Kesehatan Jabar pun menyiapkan sekitar 3000 dosis vaksin untuk pemudik.

Namun teknis penyuntikannya masih dibahas karena bila vaksinasi dilakukan di posko atau rest area khawatir terjadi KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi) yang berisiko bagi pelaku perjalanan.

“Jumlah vaksin disiapkan minimal 3000 dosis, tapi yang paling aman adalah pemudik sudah vaksinasi penuh.”

“Karena, kalau di rest area atau posko divaksin, kita khawatir ada KIPI yang nantinya malah membahayakan,” kata Kang Emil.