Pemkab Pangandaran Rencanakan Peremajaan Tanaman Kelapa di Tahun 2021

PANGANDARAN, ruber.id – Pemkab Pangandaran, Jawa Barat mencanangkan peremajaan tanaman kelapa dengan penyediaan bibit unggul di tahun 2021.

Selain untuk meningkatkan produksi air nira yang maksimal, peremajaan dilakukan karena pohon kelapa di daerah pesisir Jawa Barat ini sudah banyak yang tua.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, pencanangan peremajaan tanaman kelapa setelah kunjungan dirinya ke sentra penghasil gula merah dibeberapa kecamatan.

Dirinya melihat banyak pohon seribu guna yang berusia sudah tua, dengan kondisi seperti itu produksi air nira pun akan berkurang dan berimbas pada pendapatan para penderes.

Kala itu, para penderes bilang ingin mengembangkan pohon kelapa yang tidak terlalu tinggi tapi mampu memproduksi air nira yang maksimal.

Baca juga:  Kunjungan Wisatawan Sepi, Target Retribusi Sampah di Pangandaran Tak Tercapai

Peremajaan tanaman kelapa, kata Jeje, akan dilaksanakan di seluruh kecamatan di Kabupaten Pangandaran. Terlebih, rencana itu ingin menjadi pola kebijakan Pemkab di tahun 2021.

“Dananya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dengan biaya Rp5 miliar mungkin bisa dapat bibit kelapa yang banyak,” kata Jeje kepada ruber.id belum lama ini.

Jeje menuturkan, dengan peremajaan tanaman kelapa diharapkan menjadi salah satu pendongkrak ekonomi masyarakat, terutama petani penderes.

Apalagi, sekarang ini gula merah menjadi bagian dari komoditas unggulan di Kabupaten Pangandaran.

Selain terkenal berkualitas baik, hasil olahan penderes itu dijadikan standar bahan baku produsen kecap berskala besar.

Di sisi lain, Jeje khawatir petani penderes nira di Pangandaran regenerasinya terputus.

Baca juga:  Punya 32 Inovasi, Pangandaran Raih Penghargaan IGA 2020

“Profesi menjadi petani penderes nira itu kurang diminati masyarakat kategori berusia muda,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Pangandaran Sutriaman menyebutkan, pihaknya tengah mendata lahan yang akan ditanami pohon kelapa.

“Program ini diharapkan berjalan lancar dan bisa dimaksimalkan pemanfaatannya oleh masyarakat,” kata Sutriaman, Kamis (16/7/2020).

Inovasi peremajaan tanaman kelapa, kata Sutriaman, sangat tepat lantaran terjadi sirkulasi terpenuhinya kebutuhan bahan dasar produksi gula merah.

“Setiap hari, produksi gula merah di Pangandaran sebanyak 150 ton, semenata kebutuhan pasar itu 350 ton/hari,” sebutnya. (R001/smf)

BACA JUGA: Indeks Pembangunan Manusia di Pangandaran Meningkat Selama Kepemimpinan Jeje Wiradinata