Pembudidaya Jamur Tiram di Pangandaran, Bermodal Rp25.000 Raup Untung Jutaan Rupiah

Pembudidaya Jamur Tiram di Pangandaran, Bermodal Rp25.000 Raup Untung Jutaan Rupiah

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Taofik Hidayat, wirausahawan muda pembudidaya jamur tiram di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat berhasil menekuni usahanya di masa pandemi Covid-19.

Pria 28 tahun warga Dusun Dukuh I, Desa Parakanmanggu, Kecamatan Parigi ini tergolong sukses dalam membudidayakan jamur pangan dari kelompok Basidiomycota.

Hanya dengan modal Rp25.000, dalam tiga bulan pertama keuntungan yang didapat mencapai Rp12 juta.

Jamur dengan nama ilmiah Pleurotus Ostreatus ini, termasuk kelas Homobasidiomycetes.

Dengan ciri-ciri umum, tubuh buah berwarna putih hingga krem.

Dan tudungnya, berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.

Taofik mengatakan, dirinya mulai membudidayakan jamur tiram sejak bulan Agustus 2020.

Baca juga:  Gunung Parang di Langkaplancar, Ada Makam 2 Kesatria Pengawal Raja Galuh

Hal yang melatarbelakangi ia terjun ke usaha itu, karena kondisi ekonomi yang sulit akibat pandemi Covid-19.

“Tidak punya modal besar. Untuk menambah modal, saya ikut kerja serabutan.”

“Upahnya saya kumpulkan untuk membeli peralatan yang dibutuhkan, belinya tidak sekaligus,” kata Taofik, Kamis (12/8/2021).

Bagi dirinya, untuk memulai sebuah usaha tak harus menyediakan modal besar.

Dengan modal kecil pun, seseorang bisa memulai dan menjalankan usahanya dengan sukses.

Asalkan, memiliki tekad yang kuat dan semangat pantang menyerah.

“Saya ini pengangguran, tidak memiliki pekerjaan. Tapi saya memiliki niat yang kuat bagaimana caranya budidaya jamur tiram ini menjadi sebuah pekerjaan, yang menghasilkan untuk menghidupi keluarga,” ujarnya.

Baca juga:  Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen di Pangandaran Segera Dibentuk

Perlu Proses

Taofik menuturkan, sejak pertama produksi tak langsung membuahkan hasil yang manis.

Ia sempat harus menelan pil pahit, dalam proses pembudidayaan yang ditekuninya. Kegagalan pun dialami beberapa kali.

“Dari kegagalan itu, saya bersama istri mulai menemukan cara yang baik. Kalau sudah tahu, prosesnya tidak rumit.”

“Untuk Penjualannya juga tergolong laris, karena bisa dijual langsung ke konsumen atau pengepul,” tuturnya.

Harga jamur tiram per kilogram di pasaran saat ini kisaran Rp10.000 sampai Rp12.000.

Untuk jamur cokelat Rp15.000 sampai Rp18.000, sedangkan jamur kancing mulai dari Rp10.000 sampai Rp40.000.

“Perbedaan harga jamur itu dilihat dari bentuk, volume jamur dan media tanam. Kan tumbuh jamurnya juga berbeda.”

Baca juga:  Agus Mulyana Kembali Terpilih sebagai Ketua PHRI Pangandaran Periode 2024-2029

“Sekarang saya hampir setiap hari keliling mengantar pesanan jamur tiram. Alhamdulillah banyak permintaan,” terangnya.

Taofik menyebutkan, kesulitan ekonomi dampak pandemi Covid-19 jangan dijadikan alasan untuk tidak produktif. Jangan jadikan kondisi buruk ini semakin diperburuk.

“Mari gali potensi yang dimiliki diri kita masing-masing. Supaya kondisi tidak biasa ini tidak menjadi keterpurukan ekonomi di tengah masyarakat” sebutnya.