BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Pelaksanaan tes swab massal di Pasar Pananjung Pangandaran sempat gagal. Lantaran para pedagang merasa ragu dan takut.
Tes swab di Pasar Taradisional ini menyusul setelah ditemukannya seorang pedagang yang meninggal dunia dan dinyatakan positif Corona.
Pjs Bupati Pangandaran Dani Ramdan mengatakan, tes swab massal merupakan upaya preventif agar tidak terjadi penyebaran COVID-19.
“Sebelumnya pedagang pada ragu dites swab, karena khawatir berimplikasi pada usaha mereka. Setelah dibujuk, akhirnya mau,” katanya, Rabu (25/11/2020).
Pihaknya menginstruksikan kepada para camat dan juga kepala desa untuk bisa menyeleksi kembali berbagai kegiatan yang bisa menimbulkan kerumunan.
“Kalau lebih dari 50 orang dan mengabaikan protokol kesehatan, jelas itu tidak boleh. Jika tetap memaksakan diri, apalagi tak berizin, pihak kepolisian berhak membubarkan acara tersebut,” ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM Pangandaran Tedi Garnida menyebutkan, sebanyak 71 orang pedagang berhasil mengikuti tes swab. Sampelnya akan dibawa ke provinsi.
Sebelumnya, para pedagang memang sempat takut untuk diswab pada hari Senin kemarin. Setelah berdiskusi dengan himpunan pasar, kata Tedi, akhirnya mereka luluh.
“Kami ingin mereka itu tidak merasa was-was dengan adanya pedagang yang meninggal karena positif Corona. Kalau sudah dites kan tahu hasilnya, semoga semuanya negatif,” sebutnya.
Pihaknya mengimbau kepada pedagang di Pasar Pananjung untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di Pangandaran.
Di tempat yang sama, Kepala UPTD Labkesda Pangandaran Aang Saefurahmat menerangkan, hasil tes swab para pedagang dibawa ke Labkesda Provinsi Jawa Barat. Hasilnya keluar tiga hari ke depan. (R002/dede ihsan)
BACA JUGA: Seorang Pedagang di Pasar Pangandaran Meninggal Dunia Akibat Positif COVID-19