Pantangan dan Mitos Malam Satu Suro atau 1 Muharram bagi Suku Jawa

Pantangan dan Mitos Malam Satu Suro atau 1 Muharram bagi Suku Jawa
Foto ilustrasi

KOPI PAGI, ruber.id – Malam Satu Suro, merupakan tahun baru Islam 1 Muharram tepat di tanggal 30 Juli 2022.

Bulan Suro adalah penanggalan bulan menurut kalender Jawa, yang digunakan pada masa kesultanan Mataram tahun 1613. Hingga 1645, pada masa kepemimpinan Sultan Agung Hanyakrakusuma silam.

Hingga saat ini, masih dipercaya oleh para Suku Jawa tentang penanggalan yang diwariskan oleh leluhurnya.

Malam Satu Suro, merupakan tanggal keramat. Karena, mempunyai pantangan serta mitos yang beredar bagi Suku Jawa.

Adapun, pantangan dan mitos Malam Satu Suro bagi Suku Jawa, sebagai berikut.

Dilarang Bepergian

Karena menurut Suku Jawa, apabila bepergian tepat di Malam Satu Suro, akan mendapatkan kesialan.

Baca juga:  Sejarah Panjang Perjalanan Bus Medal Sekarwangi, dari Hasil Bumi Lahirlah Bis Peristiwa

Kesialan yang dimaksud, seperti kecelakaan ataupun musibah lainnya. Maka dari itu, para orang tua yang masih kental dengan adat Jawa-nya tidak akan mengizinkan anggota keluarganya keluar rumah pada malam sakral ini.

Pindah Rumah

Menurut orang tua Suku Jawa yang masih kental dengan adat nenek moyangnya, mereka mempercayai apabila pindah rumah pada Malam Satu Suro akan menyebabkan kesialan.

Kesialan berupa keluarga yang pindah rumah tidak akan diberi keharmonisan rumah tangga, dan rumah tangga akan pecah dalam waktu singkat.

Dilarang Mengadakan Acara Pernikahan

Sebenarnya, acara pernikahan bisa dilakukan kapan saja, tetapi beda dengan Suku Jawa.

Apabila memaksa mengadakan acara pernikahan, maka acara pesta akan dipenuhi dengan makhluk gaib.

Baca juga:  1 Muharam 1441 Hijriah, Ribuan Warga Pangandaran Tumpah di Hajat Laut

Selain itu, acara pernikahan tidak direstui oleh para leluhur sebelumnya. Dan menyebabkan, rumah tangga tidak akan bertahan lama.

Menjaga Perkataan

Malam Satu Suro dianggap hari sial bagi Suku Jawa, tetapi doa yang dipanjatkan akan mudah terkabul karena terdengar oleh para leluhurnya.

Maka dari itu, setiap perkataan baik ataupun buruk tetap harus menjaga kata-kata yang diucapkan.

Sehingga kebanyakan para Suku Jawa akan melakukan Topo Bisu selama beberapa hari, karena takut akan mengeluarkan perkataan yang buruk.

Arwah Leluhur Kembali Pulang

Di malam Satu Suro, mitos ini dipercaya bahwa arwah-arwah para leluhur akan kembali ke rumahnya.

Untuk menjenguk para keturunannya, maka tidak heran di beberapa rumah sering tersedia sesajen untuk menyambut kedatangan para leluhur.

Baca juga:  Heboh Awan Ufo di Sumedang, Fenomena Alam Apa? Ini Penjelasannya

Memandikan Benda Pusaka

Karena para leluhur akan kembali pulang, maka biasanya para keturunannya akan memandikan atau membersihkan benda pusaka.

Benda pusaka yang dimaksud adalah milik para leluhur, karena diyakini oleh Suku Jawa bahwa arwah para leluhur akan melihat benda tersebut, wallahualam.

Itulah, beberapa Pantangan dan Mitos Malam Satu Suro bagi Suku Jawa. Tetapi, sejatinya kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa.

Penulis: Irma DermawatiEditor: Bam