Pangandaran Rawan Bencana, Duduki Urutan ke 16 Daerah se-Indonesia

Pangandaran Rawan Bencana
Pangandaran duduki urutan ke 16 daerah rawan bencana se-Indonesia. dok/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Pangandaran menduduki urutan ke 16 dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia yang rawan bencana.

Terlebih, Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran mencatat, sebanyak 110 kejadian bencana alam terjadi di Kabupaten Pangandaran, sepanjang tahun 2018.

Hal itu diungkapkan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena.

“Kalau se-Provinsi Jawa Barat, Pangandaran menempati urutan ke 5 rawan bencana dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat,” kata Nana.

Nana menambahkan, bencana yang sering terjadi di Kabupaten Pangandaran adalah banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Untuk bencana banjir biasanya terjadi di Kecamatan Parigi, Cijulang, Kalipucang dan Padaherang.

Sedangkan, bencana tanah longsor sering terjadi di Kecamatan Langkaplancar, Cigugur dan Kecamatan Pangandaran.

Baca juga:  473 Kejadian Khusus Ditemukan Bawaslu Pangandaran saat Pemilu 2024

“Dengan kenyataan bahwa Pangandaran rawan bencana, kami selalu mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada.”

“Dan siaga dari ancaman bencana sesuai dengan karakteristik daerahnya,” ungkapnya.

Dari 110 kejadian bencana ini yang terdata selama tahun 2018, lanjut Nana, diketahui bencana banjir sebanyak 2 kali.

Kemudian, angin kencang 48 kali, tanah longsor 10 kali dan kebakaran sebanyak 50 kali.

“Ancaman paling berbahaya dari bencana alam selain banjir, tanah longsor, angin kencang dan kebakaran adalah bencana tsunami,” terangnya.

Alasan bencana tsunami menjadi ancaman berbahaya, kata Nana, lantaran hanya memiliki 2 unit EWS.

“Panjang pantai 91 kilometer, sedangkan EWS hanya ada 2 unit,” katanya. (Arsip ruber.id/R001)