EKBIS  

Okupansi Hotel di Jabar Masih Rendah

Okupansi Hotel di Jabar

BERITA BANDUNG, ruber.id – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat (Jabar) mencatat kunjungan tamu atau okupansi hotel di Jabar masih cukup rendah.

Okupansi Hotel di Jabar Masih di Bawah 50%

Hal itu terlihat dari Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel pada Maret 2021 yang masih di bawah 50%. Namun, terlihat sudah ada peningkatan kunjungan.

BPS mencatat, TPK Hotel pada Maret mencapai 34.23%, naik 0.38 poin dibandingkan TPK Februari 2021 yang mencapai 33.85%.

Baik TPK hotel bintang, maupun nonbintang mulai mengalami peningkatan.

TPK hotel bintang Maret 2021 sebesar 40.37%, naik 3.22 poin dibandingkan TPK Februari 2021 yang mencapai 37.15%.

TPK tertinggi menurut kelas hotel bintang tercatat pada hotel bintang 5 sebesar 51.52 persen. Sedangkan TPK terendah terjadi pada hotel bintang 1 sebesar 27.82%.

Baca juga:  Potensi Bisnis di Kota Cilegon Banten

TPK hotel nonbintang pada Maret 2021 sebesar 19.87%, naik 1.70 poin. Dibandingkan Februari 2021 yang tercatat 18.17%.

TPK tertinggi untuk hotel nonbintang terjadi pada hotel dengan kelompok kamar 25-40 sebesar 24.68%.

Sedangkan, TPK hotel non bintang yang terendah sebesar 10.30% terjadi pada hotel dengan kelompok kamar di bawah 10 unit.

Koordinator Fungsi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik BPS Jabar Jaih Ibrohim mengatakan, rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang Maret 2021 tercatat 1.57 hari dan di hotel non bintang selama 1.23 hari.

“Tamu asing menginap di hotel bintang rata-rata selama 3.46 hari. Dan di hotel nonbintang selama 2.67 hari.”

“Sedangkan tamu asal Indonesia menginap rata-rata selama 1.56 hari di hotel bintang. Dan 1.23 hari di hotel nonbintan,” jelas Jaih Ibrohim.

Baca juga:  Ide Bisnis dan Tips Sukses Merintis Usaha di Majalengka

BPS Jabar mencatat, kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman yang tercatat datang ke Jabar, pada Maret 2021 sebanyak 198 orang. Atau naik 321.28% dari bulan sebelumnya yang berjumlah 47 orang.

Seluruhnya, kata Jaih Ibrohim, adalah crew kapal yang datang melalui Pelabuhan Muara Jati.

Jumlah ini, kata Jaih Ibrohim, turun 96.63% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2020 yang mana, tercatat 5.876 orang.