Ngudag Tapak, Katara Badranaya Ajak Generasi Milenial Tasikmalaya Susuri Tempat Bersejarah

BERITA TASIKMALAYA, ruber.id – Ngudag Tapak atau napak tilas, menjadi salah satu tajuk yang diusung Katara Badranaya untuk memperkenalkan tempat bersejarah di Kota Tasikmalaya, kepada generasi milenial.

Diketahui, Katara Badranaya merupakan salah satu kelompok seni yang ada di Kota Tasikmalaya. Namun, kelompok ini tidak hanya menggeluti bidang seni saja, tapi di sela-sela rutinitas kesehariannya, Katara Badranaya juga menginisiasi generasi milenial untuk mengetahui tempat bersejarah yang ada di Kota Resik.

Ketua Katara Badranaya Andi Ardiyansyah atau yang akrab disapa Andi Debleng mengatakan, agenda Ngudag Tapak sendiri dimulai kali pertama pada Minggu, 6 Juni 2021.

Ketua Katara Badranaya Andi Ardiyansyah
Ketua Katara Badranaya Andi Ardiyansyah (Andi Debleng) di Tugu 0 KM Kota Tasikmalaya. andy kusmayadi/ruber.id

Kunjungi Rumah Dinas A.H. Nasution hingga Tugu 0 KM
Pada agenda Ngudag Tapak pembuka ini, komunitasnya, bersama generasi milenial di Kota Tasik mengunjungi sejumlah tempat bersejarah. Terdiri dari Rumah Dinas A.H. Nasution, Markas Divisi Siliwangi.

Baca juga:  Seminggu Pencarian, Nelayan Terseret Ombak di Pantai Pangkalan Tasikmalaya Ditemukan Meninggal

Kemudian, Petilasan Makam Mbah Dalem Subaganta, Petilasan Raden Komara, dan Petilasan Raden Ajeng Sari, yang kini sebagaian tempat tersebut sudah berubah dan beralih fungsi.

Andi menuturkan, pada agenda kedua, Minggu (13/6/2021), Katara Badranaya bersama generasi milenial menyusuri tempat bersejarah yaitu Tugu 0 Kilometer (0 KM) Kota Tasikmalaya.

“Setelah Tugu 0 KM Kota Tasik, kami melanjutkan perjalanan menuju Gedug FKPPI (Dahulu pernah menjadi Pengadilan Militer pada Zaman Hindia Belanda), Perum DAMRI, Eks Gedung Golkar, dan Rumah Dinas Dr. Soekardjo,” katanya kepada ruber.id, Minggu.

Kenalkan Tempat Bersejarah kepada Generasi Milenial
Andi menururkan, Ngudag Tapak yang dilakukan komunitasnya ini berbekal pengetahuan dan informasi yang diketahui dari orangtua, tokoh masyarakat, dan sumber lainnya.

Baca juga:  Pantai Ciheuras Tasikmalaya, Healing Terbaik Lepaskan Penat 100% Mantap!

Tujuannya, kata Andi, untuk memperkenalkan petilasan atau tempat bersejarah kepada generasi milenial.

“Karena selama ini, belum pernah ada yang mencatat atau dituliskan pada buku sejarah, baik di tingkat SD, SMP, maupun SMA. Dan kegiatan Ngudag Tapak ini, baru hanya diikuti oleh anggota kelompok Katara Badranaya saja,” tuturnya.

Andi berharap, ke depan, kelompok atau komunitas lainnya bisa bergabung. Sehingga, semangat mengenal, dan menjaga sejarah Kota Tasikmalaya tetap hidup dapat terus tumbuh dari generasi ke generasi.

“Lebih banyak yang bergabung dan peduli pada sejarah Kota Tasikmalaya akan lebih bagus,” ucap Andi.

Selain itu, Andi juga berharap, kegiatan ini ke depan, mendapat dukungan dari Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya atau dinas terkait lainnya.

Baca juga:  30 Kotak Suara di Kota Tasikmalaya Rusak, KPU Ajukan Penggantinya

“Untuk pekan depan (Minggu, 20 Juni 2021), kami berencana menyusuri Tugu Veteran dan tempat bersejarah lainnya,” ujar Andi. (Andy Kusmayadi)

BACA JUGA: Senja di Alun-alun Kota Tasikmalaya