twads.gg

Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Mengenang Perjuangan Ki Hadjar Dewantara

Memperingati Hari Pendidikan Nasional, Mengenang Perjuangan Ki Hadjar Dewantara
Design by Andy Kusmayadi/ruber.id

KOPI PAGI, ruber.id – Setiap tanggal 2 Mei, bangsa Indonesia memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Hardiknas menjadi momen penting di Indonesia, yang ditetapkan pemerintah untuk mengenang jasa Ki Hadjar Dewantara. Tokoh pelopor pendidikan nasional dan pendiri Taman Siswa.

Peringatan ini, bukan merupakan hari libur. Namun, dirayakan secara luas di seluruh pelosok negeri.

Hari Lahir Ki Hadjar Dewantara

Dilansir ruber.id dari laman wikipedia, penetapan tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional bukan tanpa alasan.

Tanggal tersebut, merupakan hari lahir Ki Hadjar Dewantara.

Sosok pahlawan nasional yang dikenal luas karena perjuangannya membuka akses pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tanpa memandang status sosial.

Di masa penjajahan Belanda, ia berani menentang kebijakan pendidikan kolonial yang diskriminatif.

Baca juga:  Sejarah 28 Agustus: Hari Lahir YouTube Shorts hingga Erdogan Dilantik Jadi Presiden Turki

Di mana, Pemerintah Kolonial Belanda kala itu, hanya mengizinkan kalangan bangsawan atau anak-anak Belanda untuk mengenyam pendidikan.

Karena kritik tajamnya terhadap pemerintah Hindia Belanda, Ki Hadjar Dewantara sempat diasingkan ke negeri Belanda.

Namun, semangatnya tak pernah padam. Sekembalinya ke tanah air, ia mendirikan Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan belajar bagi rakyat jelata.

Gagasan pendidikannya yang revolusioner, seperti semboyan Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan), hingga kini menjadi prinsip dalam sistem pendidikan nasional.

Setelah Indonesia merdeka, Ki Hadjar Dewantara dipercaya mengemban amanah sebagai Menteri Pendidikan pertama.

Beliau wafat pada 26 April 1959, namun warisan perjuangannya terus hidup dan menjadi inspirasi bagi dunia pendidikan tanah air.

Baca juga:  Menjadikan Alquran sebagai Pedoman Hidup Individu, Masyarakat, dan Negara

Pemerintah, kemudian menetapkan hari kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959.

Meski bukan hari libur nasional, Hardiknas diperingati secara khidmat dan penuh makna.

Upacara bendera digelar di berbagai lembaga pendidikan. Mulai dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi, baik di tingkat daerah maupun pusat.

Dalam upacara tersebut, biasanya disampaikan pidato bertema pendidikan oleh pejabat terkait.

Hal ini, menjadi pengingat akan pentingnya pendidikan dalam membangun masa depan bangsa.

Hardiknas, bukan sekadar mengenang sejarah. Tetapi, momentum refleksi untuk terus memperjuangkan pendidikan yang merata, inklusif, dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. ***