BERITA SUMEDANG, ruber.id – Pemerintah Desa Mekarjaya, Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang mencatatkan prestasi membanggakan dengan terpilih sebagai salah satu dari 103 Koperasi Merah Putih Desa/Kelurahan (Kopdeskel) percontohan tingkat nasional.
Peluncuran serentak koperasi ini, dilaksanakan pada Senin (21/7/2025) dan diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Peresmian dilakukan melalui sambungan daring dari kantor Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah.
Peluncuran koperasi desa ini, mencakup lebih dari 80 ribu titik di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari gerakan masif membangun ekonomi kerakyatan berbasis desa.
Kopdeskel Syariah Mekarjaya menjadi salah satu titik penting dalam inisiatif nasional ini.
Ketua KDMP Syariah Mekarjaya, Rangga Wianggadana, mengungkapkan, koperasi yang ia pimpin telah dipersiapkan dengan matang sejak jauh hari.
Tidak hanya fokus pada layanan simpan pinjam, koperasi ini juga menyediakan berbagai layanan vital bagi masyarakat.
“Kami hadir sebagai solusi. Koperasi kami menjalankan fungsi ganda. Menjadi pusat layanan sembako murah, distribusi pupuk dan elpiji bersubsidi, layanan kesehatan, hingga menyalurkan bantuan sosial seperti PKH. Semua ini, untuk meningkatkan kesejahteraan warga,” ujar Rangga.
Kopdeskel Mekarjaya bahkan telah aktif beroperasi sejak bulan lalu, dengan jumlah anggota mencapai 426 orang.
Sejumlah unit usaha strategis pun telah berjalan, di antaranya pangkalan elpiji dan toko sembako murah.
Koperasi ini juga, tengah mempersiapkan diri menjadi agen distribusi resmi Pertamina.
“Dengan bergabungnya masyarakat, kami yakin dapat menyalurkan berbagai produk penting secara lebih adil dan terjangkau.”
“Ini bukan sekadar bisnis, tapi amanah besar untuk memperkuat ketahanan ekonomi desa,” tambah Rangga.
Bupati Sumedang Apresiasi Kopdeskel Mekarjaya
Bupati Sumedang, H Dony Ahmad Munir, yang turut menghadiri peluncuran tersebut, memberikan apresiasi tinggi dan menekankan pentingnya koperasi desa sebagai solusi struktural atas berbagai persoalan rakyat.
Seperti ketimpangan akses pangan dan energi, serta jeratan utang dari praktik pinjaman online (Pinjol) ilegal.
“Kopdes harus menjadi kekuatan ekonomi rakyat. Kita tidak bisa lagi bergantung pada sistem yang tidak berpihak pada desa.”
“Melalui koperasi, rantai pasok bisa dipangkas, harga bisa ditekan, dan rakyat mendapat akses langsung terhadap kebutuhan pokok,” tegasnya.
Ia juga menyerukan perlawanan terhadap pinjaman online ilegal dan praktik ‘Bank Emok’ yang marak menyasar masyarakat desa.
Menurutnya, kehadiran KDMP adalah jawaban konkret atas persoalan tersebut.
“Kita harus hentikan jerat utang yang menyengsarakan. Sekarang warga bisa beli sembako, pupuk, gas elpiji, bahkan obat dengan harga terjangkau langsung di desa. Itu kekuatan baru kita,” ucapnya.
Dengan semangat gotong royong dan pengelolaan yang profesional, KDMP Mekarjaya siap menjadi model koperasi desa modern yang mampu menghadirkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat desa. ***
